BNPT-Pemkab Banyuwangi Gelar Program Deradikalisasi Eks Napiter
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berencana melakukan kerjasama dengan Pemkab Banyuwangi untuk melaksanakan program deradikalisasi di luar Lembaga Pemasyarakatan. Kegiatan deradikalisasi itu rencananya akan dilakukan dalam bentuk usaha di bidang kelautan khususnya bidang perikanan.
Rencana ini disampaikan Kepala BNPT Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, saat melakukan kunjungan ke Banyuwangi, Kamis, 26 Agustus 2021. Menurutnya Jawa Timur merupakan satu dari lima provinsi yang menjadi pilot project program deradikalisasi di luar Lembaga Pemsayarakatan yang sudah ditetapkan secara nasional.
“Program (deradikalisai) di luar Lapas adalah ini konsep yang kita bentuk di BPNT ini adalah membentuk kawasan khsusus terpadu nusantara. Jadi kemarin satu sudah di Kabupaten malang,” jelas Boy Rafli Amar.
Dia menjelaskan, BNPT saat ini sedang menjajaki potensi yang bisa menjadi mitra BNPT untuk dikerjasamakan. Nantinya, menurutnya, bidang kerjasama itu akan menjadi tempat untuk berbaurnya eks napiter (narapidana terorisme) yang namanya mitra deradikalisasi untuk bisa ikut serta. Sehingga nantinya para eks napiter itu memiliki kemandirian pada aspek ekonomi.
“Karena ini masalah kesejahteraan, jadi konsep penanggulangan yang kita kembangkan adalah konsep pembangunan kesejahteraan pada eks napiter dan itulah kita berharap mereka secara ekonomi bisa mandiri,” beber polisi bintang tiga ini.
Program deradikalisasi eks napiter ini, menurut Boy Rafli Amar, merupakan bagian dari reintegrasi sosial bagi para Napiter. Persoalan reintegrasi sosial ini merupakan sesuatu yang tidak mudah bagi eks napiter. Program ini juga bagian dari pembinaan lanjutan bagi eks napiter yang diamanatkan Undang-undang.
Selain napiter, lanjut Boy Rafli Amar, penyintas juga menjadi korban dari masalah terorisme. Sehingga kedua-duanya harus sama-sama diperlakukan secara adil.
“Dengan cara ini kita berharap menjadi bagian dari deradikalisai yang terjadi di dalam masyarakat,”
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Banyuwangi Sugirah menyatakan, pihaknya akan menindaklanjuti rencana kerjasama yang disampaikan oleh BNPT untuk membuat program deradikalisai melalui pemberdayaan mantan napiter.
“Nanti secara teknis menunggu petunjuk dari BNPT,” jelasnya.
Sugirah menjelaskan, Banyuwangi sebenarnya jauh-jauh hari sudah melakukan antisipasi terkait dengan teriorisme yaitu dengan adanya smart santri dan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama. Program-program tersebut dalam rangka membangun komunikasi agar jaringan terorisme tidak masuk ke dalam tubuh Banyuwangi.
“Dan juga kita dengan Forkopimda dan instansi terkait, kita melangkah bersatu padu untuk memfilter agar terorisme ini tidak masuk ke Banyuwangi,” ujarnya.