BNPT Evaluasi Program Deradikalisasi bagi Napiter
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) serius melakukan evaluasi dan perbaikan deradikalisasi demi meminimalisir potensi radikalisme dan terorisme di Indonesia.
Tim BNPT mengunjungi Pusat Deradikalisasi The Mohammed Bin Nayef Counseling and Care Center (MNCC) dan Lembaga Pemasyarakatan Al-Hair di Riyadh, Arab Saudi pada Senin 23 Januari 2023.
Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka pengembangkan program deradikalisasi bagi napiter dan eks napiter (mitra deradikalisasi). BNPT RI dengan model pendekatan deradikalisasi berbasis kesejahteraan juga telah aktif mengajak dan mendorong berbagai unsur dengan sistem Pentahelix mendirikan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN).
Pusat deradikalisasi MNCC berfokus pada rehabilitasi dan reintegrasi bagi ekstremis yang menggunakan metodologi ilmiah khusus berdasarkan Konstitusi Kerajaan Arab Saudi. Program di pusat deradikalisasi MNCC mencakup beberapa kegiatan. Di antaranya pendidikan, art therapy, rekreasi, konseling psikologi dan konseling agama. Program ini ditujukan bagi para napiter sehingga mereka dapat keluar dari pemahaman agama yang tidak toleran dan dapat kembali ke masyarakat.
BNPT RI terus melakukan evaluasi dan penguatan program deradikalisasi terlebih setelah kejadian Bom Astana Anyar yang dilakukan oleh eks napiter, sebelumnya Kepala BNPT RI, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar,M.H akan memetakan hal-hal yang perlu menjadi perhatian dalam proses deradikalisasi.
“Kita koreksi di mana letak kekurangan kerja sama kita di antara stakeholder dan evaluasi itu kita lakukan,” kata Kepala BNPT RI Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar dikutip dari laman BNPT Jumat 27 Januari 2023.
Dalam kunjungan itu, Kepala BNPT RI didampingi oleh Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Nisan Setiadi, Direktur Pencegahan Prof. Irfan Idris, Direktur Kerja Sama Bilateral Brigjen Pol Kris Erlangga, Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral Zaim Nasution, Kasubdit Kerja Sama Asia Pasifik dan Afrika Kolonel Harianto, serta Kasubdit Bina Dalam Lapas Kolonel CZI Roedi Wibowo.
Advertisement