BNPT Akan Tempatkan Eks Napi Teroris Jatim di Kabupaten Malang
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia (RI) bakal menempatkan eks narapidana teroris (napiter) di Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) seluas 15 hektare yang terletak di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
"Kami memanfaatkan kawasan ini untuk konteks edukasi dan pemberdayaan eks napiter khususnya yang berada di Jawa Timur," ujar Kepala BNPT, Boy Rafli Amar pada Selasa, 14 Desember 2021.
Boy mengatakan bahwa saat ini jumlah eks napiter di Jawa Timur sekitar 130 orang dan untuk di Malang Raya sendiri sebanyak 40 orang. Nantinya sejumlah eks napiter tersebut akan dilakukan pembinaan di KKTN, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
"Artinya seluruh warga binaan mitra deradikalisasi yang eks napiter mendapatkan program-program pembekalan di bidang UMKM dan konsep yang kami kerjakan adalah mengembangkan unit usaha melalui koperasi," katanya.
Pengerjaan KKTN di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, tersebut ujar Boy, direncanakan bakal dimulai pada 2022 nanti. Saat ini BNPT bersama dengan Universitas Islam Malang (Unisma) masih merancang masterplan pembangunan kawasan tersebut.
"Kami akan buat unit usaha seperti di bidang peternakan, pertanian, hingga perikanan air tawar. Ini kami harap bisa sinergi dengan studi ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh Unisma," ujarnya.
Boy mengatakan pembinaan di KKTN ini merupakan salah satu langkah deradikalisasi di luar Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dengan bentuk pemberdayaan eks napiter berupa pelatihan di bidang pertanian hingga peternakan.
"Ini adalah bentuk dari bagian pembinaan lanjutan ya agar mereka tidak menjadi residivis tindak kejahatan terorisme. Kalau jadi residivis kan sayang ya," katanya.
Sementara itu, Bupati Malang, Sanusi mengatakan bahwa sejumlah lahan seluas 15 hektare di Kecamatan Turen tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kemanusiaan.
"Ini adalah bentuk kolaborasi dari Pemkab Malang. Agar Kabupaten Malang ini bisa lebih dikenal dan juga memberikan manfaat bagi kemanusiaan," ujarnya.
Advertisement