BNPB Catat 4.940 Bencana Alam di Tahun 2023, Karhutla Terbanyak
Kejadian bencana alam di tanah air tercatat sebanyak 4.940 sepanjang tathun 2023. Angka ini naik dari tahun 2022 dimana tercatat sebanyak 3.000 lebih kejadian. Demikian data yang dicatat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Menurut Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto Indonesia merupakan salah satu dari 35 negara di dunia yang memiliki potensi risiko bencana tinggi. "Kalau tahun 2022, ada 3 ribu lebih kejadian maka tahun 2023 BNPB mencatat lebih tinggi lagi 4.940 kali bencana," ungkapnya pada wartawan, Jumat 12 Januari 2024.
Suharyanto menyebutkan, dampak dari yang ditimbulkan tak selalu berbanding lurus dengan jumlah bencana. Angka dampak yang ditimbulkan berjalan fluktuatif. Tapi kalau dilihat dari 2021, 2020 angkanya tembus ke 6.000 kejadian ini fluktuatif.
“Kita tidak bisa melihat dari jumlah kejadian bencananya. Meskipun kejadiannya meningkat tetapi dampaknya tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah kejadian," ujarnya.
Suharyanto merinci bencana hidrometeorologi basah mendominasi tahun 2023 seperti banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla). "Tahun 2023 yang menonjol dan terbesar adalah bencana hidrometeorologi basah dari 4.940 itu paling tidak separuh," ujarnya.
Selanjutnya, di 2023 juga ada el nino. El nino moderat itu siklusnya 4 tahun ya 2023 el nino, 2019 elnino, 2015 el nino. “Tentu saja karena el nino juga banyak di karhutla 1.802 kejadian dan sisanya adalah bencana geologi dan vulkanologi," tandasnya.
Jika dirinci, 4.940 kejadian bencana alam tahun 2023, yaitu terjadi 31 Gempa bumi. Kemudian 4 erupsi gunung api, 1.802 karhutla, 1.170 banjir, 1.155 cuaca ekstrem, 579 tanah longsor, 168 kekeringan dan 31 Gelombang pasang dan abrasi.