BNPB Berhasil Evakuasi 122 WNA, 2 Diantaranya Meninggal
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mencatat sebanyak 122 orang warga negara asing (WNA) telah dievakuasi dari bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
"Sampai pukul 13.00 (Selasa, 2 Oktober 2018) kita telah mengevakuasi sekitar 122 WNA. Dari jumlah itu hanya 2 orang yang belum teridentifikasi. Dugaan warga Korea dan Belgia," katanya.
Evakuasi terhadap WNA yang menjadi korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala ini, kata Sutopo, dikoordinasikan oleh Kementerian Luar Negeri dan bekerjasama dengan BNPB, TNI, Polri, Basarnas, dan masyarakat.
"Yang paling banyak WN Thailand sekitar 32 orang. Kemudian Thiongkok sebanyak 21 orang, Jerman sebanyak 20 orang, dan Vietnam sebanyak 11 orang," katanya.
Sementara sisanya berasal dari Singapura, Belgia, Perancis, Spanyol, Malaysia, Sri Langka, Belanda, Swiss, Hongkong, dan Timor Leste.
"Ada 2 orang WNA yaitu WNA Korea Selatan dan Belgia yang belum diketahui. Satu orang sudah berhasil ditemukan tetapi belum diketahui namanya. Ia dari Korsel," katanya.
Dari sebanyak WNA yang berhasil dievakuasi itu 120 dinyatakan selamat. Sementara dua orang meninggal akibat reruntuhan gedung hotel.
Ditambahkan Sutopo, sampai saat ini proses evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan. Sebanyak 15 alat berat diturunkan.
"Kemarin, Tim Basarnas dan Tim SAR gabungan telah berhasil mengevakuasi 38 korban yang ditemukan dari Hotel Roa Roa, Sigi, Donggala, Balaroa, Patobo, Namboro, Kabonea, Petobo Atas, dan Teluk Palu," katanya.
Kemudian hari ini, lanjut Sutopo, Tim Basarnas juga berhasil mengevakuasi 46 orang, 31 diantaranya selamat dan 15 orang dinyatakan meninggal.
"Kendala di lapangan yang dihadapi listrik padam, akses komunikasi belum pulih, alat berat terbatas, meski ada tambahan yang saat ini masih dalam perjalanan. Dan yang paling utama adalah jumlah personel terbatas serta medan yang sulit dilalui," katanya. (wit)