BNPB Benarkan Video Tsunami di Palu dan Donggala
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membenarkan beredarnya video tsunami yang melanda wilayah Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat 28 September 2018 paska terjadinya gempa bermagnitude 7,7 yang kemudian dimutakhirnya BMKG 7,4.
Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui rilis yang diterima ngopibareng.id mengatakan posko BNPB telah mengkonfirmasi ke BPBD bahwa tsunami telah menerjang pantai Talise di Kota Palu dan pantai di Donggala.
"Beberapa video yang didokumentasikan masyarakat dan disebarkan di sosial media mengenai tsunami di Kota Palu dan Donggala adalah benar," katanya.
Lanjut Sutopo, gempa tsunami itu juga menimbulkan korban jiwa. Laporan sementara, terdapat beberapa korban yang meninggal karena tertimpa bangunan roboh. Tsunami juga menerjang beberapa permukiman dan bangunan yang ada di pantai. "Jumlah korban dan dampaknya masih dalam pendataan," ujarnya.
Petugas BPBD, TNI, Polri, Basarnas, SKPD, dan relawan melakukan evakuasi dan pertolongan pada korban. Korban yang luka-luka ditangani oleh petugas kesehatan.
"Penanganan darurat terus dilakukan. Kondisi listrik padam menyebabkan jaringan komunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN putus," katanya.
Kata Sutopo, terdapat 276 base station yang tidak dapat dapat digunakan. Operator komunikasi terus berusaha memulihkan pasokan listrik secara darurat. Kemkominfo telah melakukan langkah-langkah penanganan untuk memulihkan komunikasi yang putus tersebut.
"Kepala BNPB bersama pejabat BNPB malam ini berangkat ke Palu melalui Makassar kemudian melanjutkan ke Kota Palu dan Donggala menggunakan helikopter. Karena Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup sementara," katanya.
Sementara itu, Tim Reaksi Cepat BNPB juga telah bergerak menuju Donggala melalui Balikpapan. Dari Balikpapan, Tim Reaksi Cepat BNPB terbang ke Donggala menggunakan helikopter water bombing yang ada di Balikpapan. Tim ini membawa peralatan komunikasi satelit dan peralatan lainnya.
TNI akan mengerahkan pasukan untuk membantu penanganan dampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Doggala. TNI menggerakan 7 SSK dari Yonkes, Yonzipur, Yonif, dan Yonzikon menggunakan 2 pesawat Hercules C-130.
Begitu juga dengan Basarnas akan menggerakan 30 personil beserta peralatan menggunakan pesawat Hercules. Polri juga akan menggerakkan personil dan peralatan untuk memberikan dukungan penanganan darurat.
Komunikasi yang lumpuh saat ini menyebabkan kesulitan untuk koordinasi dan pelaporan dengan daerah. Kondisi listrik padam juga menyebabkan gelap gulita di Palu dan Donggala. Bahkan, gempa susulan sampai saat ini masih terus berlangsung.
Diinformasikan, Gempabumi dengan kekuatan magnitude 7,7 yang kemudian dimutakhirkan oleh BMKG menjadi magnitudo 7,4 telah mengguncang wilayah Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat 28 September 2018.
Pusat gempa pada 10 km pada 27 km Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah. Gempabumi ini berpotensi tsunami.
BMKG telah mengaktivasi peringatan dini tsunami dengan status Siaga (tinggi potensi tsunami 0,5 – 3 meter) di pantai Donggala bagian barat, dan status Waspada (tinggi potensi tsunami kurang dari 0,5 meter) di pantai Donggala bagian utara, Mamuju bagian utara dan Kota Palu bagian barat. (wit)