BNPB Belum Pastikan Korban Jiwa Gempa Lombok
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) belum dapat memastikan jumlah korban jiwa dan kerusakan akibat gempa dengan kekuatan 7 Skala Richter (SR) mengguncang Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu 19 Agustus malam. Gempa dirasakan keras di Lombok Timur yang paling berdekatan dengan pusat gempa. Gempa dirasakan dengan skala intensitas VI "Modified Mercally Intensity" (MMI) di Lombok Timur.
"Berdasarkan laporan dari aparat di Lombok Timur belum dapat dipastikan berapa korban jiwa dan kerusakan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu 19 Agustus malam.
Ia pun menyatakan bahwa gempa susulan masih terasa sehingga warga mengamankan diri dan menjauhi bangunan-bangunan.
"Situasi listrik padam, gempa susulan masih terasa. Warga mengamankan diri dan mengungsi di lapangan yang ada dan menjauhi bangunan-bangunan," ungkap Sutopo.
Di Kecamatan Sembalun Lombok Timur, evakuasi warga yang sedang dirawat di Puskesmas Pembantu Sembalun menuju Rumah Sakit Lapangan Yonkes di Lapangan Sembalun. Masyarakat juga diarahkan mengungsi di Lapangan Sembalun. Beberapa rumah dan bangunan roboh, banyak bangunan roboh di Kecamatan Sambelia.
"Masyarakat berkumpul di lapangan dan di tempat yang aman. Masyarakat merasakan trauma dengan gempa," kata dia.
Sutopo juga mengatakan bahwa Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi telah mengimbau pada masyarakat Lombok untuk tetap waspada dan tenang.
Gubernur mengimbau masyarakat di sekitar Sembalun dan Sambelia Lombok Timur agar menjauhi perbukitan serta menjauhi bangunan dan rumah yang sudah tidak memenuhi standar keamanan. Selain itu, aktivitas pendidikan pada berbagai tingkatan agar diliburkan sampai batas waktu yang ditentukan kemudian.
Sebelumnya, gempa bumi dengan kekuatan 7 SR kembali mengguncang Lombok dan daerah sekitarnya. BMKG melaporkan pusat gempa terjadi di laut, 30 kilometer (km) Timur Laut Lombok Timur dengan kedalaman 10 km terjadi pada Minggu 19 Agustus pukul 21.56 WIB, namun tidak berpotensi tsunami. (ant)
Advertisement