BNNP Jatim Sebut Tren Peredaran Sabu Naik Dua Kali Lipat
Kepala Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur, Brigjen Pol Bambang Priyambadha mengatakan, tren sabu di Jawa Timur mengalami kenaikan dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Apalagi akhir-akhir ini, kata dia, sering adanya penangkapan, terutama menjelang akhir tahun.
Bambang menyebut di tahun 2019 ini sudah ada 53 kilogram sabu yang sudah disita oleh BNNP Jatim. Barang haram tersebut didapat melalui para jaringan yang akan mengedarkan di wilayah lapas di Jawa Timur.
"Tahun lalu kita hanya menyita barang bukti 26 kilogram saja, saat ini sudah 53 kilogram lebih," kata Bambang dalam acara pemusnahan sabu di kantornya, Selasa 26 November 2019.
Saat ini menurut Bambang, pihaknya gencar menjalankan operasi. Ia mengklaim, operasi lalu lintas yang digelar polisi di berbagai daerah guna menekan peredaran narkotika di Jawa Timur.
"Narkotika ini sama dengan operasi lalu lintas, semakin aktif kita semakin banyak yang kita tangkap, jadi kami sebetulnya ingin menekan peredaran di Jawa Timur," ujar Bambang.
Saat ini BNNP juga terus gencar melakukan sosialiasi kepada seluruh lapisan masyarakat. Tujuannya yakni agar narkotika tak lagi membayangi massa depan rakyat Indonesia, khususnya Jawa Timur.
"Untuk menekan ada dua cara pencegahan dan pemberantasan. Kita semua sudah bergerak dari aparatur pemerintah, swasta, masyarakat, biar sama persepsinya bahwa narkotika itu berbahaya. Kemudian kedua untuk pemberantasan, yang jual ditangkap, yg beli ditangkap, dan yang menyimpan juga ditangkap," ucap Bambang.
Selain itu, Bambang mengatakan ada 5,26 sabu yang ia musnahkan, barang haram tersebut didapat dari dua tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda.