Pengiriman 25 Kg Sabu Melalui Furniture dari Malaysia Diungkap
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur membongkar jaringan pengedar narkoba internasional.
Kabid Pemberantasan BNNP Jatim AKBP Wisnu Chandra kepada wartawan mengatakan dalam pengungkapan itu pihaknya mengamankan empat tersangka yakni inisial FR asal Sidoarjo, IW asal Balikpapan, AS asal Bangkalan dan satu perempuan berinisial HK asal Sidoarjo.
"Pengungkapan ini sebenarnya sudah dari tanggal 7 Agustus lalu. Kami melihat ada sindikat narkotika yang berafiliasi dengan sindikat lain. Baik yang bisnisnya di narkotika atau yang bukan tapi membantu peredaran gelap narkotika," kata Wisnu di Kantor BNNP Jatim, Jumat 9 Agustus 2019.
Dia menjelaskan, modus penyelundupan sabu seberat 25 kilogram sabu-sabu asal Malaysia ke Sampang, Madura melalui furniture. Ini untuk mengelabui petugas. Sabu itu di simpan dalam lemari kecil yang dikirimkan bersama furniture lainnya melalui jalur laut.
Setelah mencium adanya barang yang mencurigakan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, pihak BNNP Jatim langsung melakukan pemutusan akses di Sidoarjo dan Sampang. BNNP pun mendapati adanya modus baru pada pengiriman sabu-sabu tersebut.
"Modus ini termasuk baru yang kami temukan karena menggunakan furnitur untuk mengelabuhi. Di balik furnitur ada sabu-sabu yang jumlahnya cukup banyak," ujarnya.
Ditambahkan Wisnu, jaringan dimungkinkan ada kaitannya dengan jaringan Sokobanah, Sampang yang beberapa waktu lalu diungkap Polda Jatim. Namun demikian, pihak BNNP masih menyelidiki kaitan dengan jaringan Sokobanah.
"Sindikat ini baru pertama kami temukan. Mereka didukung oleh perusahaan lain yang tidak berkaitan, seperti perbankan. Ini yang kami ungkap," ujarnya.
Wisnu menegaskan, sindikat ini sudah berulang kali melakukan pengiriman di daerah Jawa Timur. "Berapa kali pengirimannya ke Jawa Timur belum bisa diketahui. Tapi fakta penyelundupan sudah dilakukan berkali-kali," ujarnya.
Indikasi pejabat terlibat dalam sindikat ini, Wisnu enggan berkomentar. Pihak BNNP Jatim masih akan menulusuri lebih lanjut jaringan tersebut.
"Kalau merujuk pada nama seseorang, harus berbicara fakta. Nanti kalau sudah ada kami akan buka," katanya.
Selain mengamankan 25 kilogram sabu-sabu, BNNP juga mengamankan dua mobil dan satu ponsel. BNNP juga menembak tangan tersangka perempuan berinisial HK karena berusaha melawan petugas saat ditangkap. (faq)