BNI Tutup Dua Kantor Diduga Terkait Corona
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menutup dua gedung kantornya. Gedung di Kramat ditutup karena satu karyawan meninggal dunia. Namun, belum bisa dipastikan apakh penyebabnya terinfeksi corona atau Covid-19. BNI masih menunggu informasi valid dari pihak yang berwenang.
Sedangkan gedung BNI di Jakarta Kota dikarenakan salah satu pegawainya menjadi suspect corona. Saat ini dia masih dalam perawatan di rumah sakit.
Menurut Divisi Komunikasi Perusahaan dan kesekretariatan & Divisi Human Capital, operasional pelayanan kepada masyarakat dialihkan ke kantor-kantor cabang terdekat.
BNI mengimbau kepada seluruh pegawainya untuk tetap tenang dan menjaga kesehatan dengan membatasi pertemuan dengan orang banyak, menerapkan sosial distance, batasi bepergian jika tidak sangat penting, selalu menggunakan masker, dan sering cuci tangan.
Program peningkatan sanitasi pada lingkungan kerja juga merupakan langkah penanganan Covid-19 yang telah dimulai di beberapa kantor BNI dalam seminggu terakhir ini.
Salah satunya adalah dengan menyemprotkan cairan disinfektan yang dapat menurunkan tingkat penyebaran Covid-19. BNI juga terus menjalankan proses menekan penyebaran virus Corona dengan berbagai cara di kantor-kantor cabang. Hal itu dilakukan dengan pengukuran suhu tubuh setiap akan memasuki kantor cabang BNI dan menyebar hand sanitizer di banyak lokasi di sekitar lokasi banking hall. BNI juga mendukung program pemerintah melalui social distancing, yaitu dengan melakukan penyesuaian sistem kerja termasuk di antaranya melalui work from home (WFH).
BNI menetapkan tiga penyesuaian sistem kerja, yaitu Split Operation, Shift Operations, dan Work From Home.
Split dan Shift Operation diberlakukan untuk fungsi yang terkait dengan operasional utama dan layanan perbankan. Sementara itu, posisi lainnya diterapkan sistem Work From Home atau bekerja dari rumah.
Sistem ini hanya diterapkan pada daerah yang telah ditetapkan sebagai daerah dengan kondisi risiko tinggi. Langkah ini diharapkan akan turut menekan laju penyebaran virus corona atau yang dikenal sebagai Covid-19 di pusat-pusat penyebarannya, termasuk di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Advertisement