BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di Jatim saat Libut Nataru Hingga Awal Tahun, Ini Penjelasannya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur yang dapat terjadi pada momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini hingga awal tahun 2025.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menyebut potensi tersebut dapat terjadi secara merata di seluruh wilayah Jatim. Hal ini disebabkan karena beherapa faktor mulai dari momen jelang puncak musim hujan, dan dinamika atmosfer.
"Ada fenomena la nina, ada juga Madden Julian Oscillation (MJO) yakni pergerakan awan hujan dari arah Samudera Hindia dari Barat Indonesia memasuki wilayah Indonesia dan bulan ini berada di Jawa dan NTT," kata Dwikorita saat berkunjung ke Grahadi pada Selasa, 18 Desember 2024, petang.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa potensi cuaca ekstrem juga diperkuat dengan masuknya udara dingin dari kawasan Siberia ke Indonesia yang dapat menyebabkan peningkatan intensitas hujan dari sedang hingga sangat lebat, peningkatan kecepatan angin, gelombang tinggi, dan angin kencang.
Tak hanya itu, dari citra satelit yang ada saat ini bahwa terdapat tiga situasi siklonik yang terjadi di wilayah Barat Daya Bengkulu, Utara Australia, dan di sisi Utara Sulawesi. "Jadi kita dikepung dan pengaruh sirkulasinya berinteraksi di tengah wilayah Indonesia. Termasuk yang terdampak saat ini Jawa dan Nusa Tenggara," jelas mantan Rektor Universitas Gajah Mada itu.
"Jadi kami prediksi curah hujan lebat akanbterjadi sampai akhir tahun bahkan sampai awal tahun," imbuhnya.
Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah menyampaikan potensi yang dapat terjadi sehingga bisa melakukan upaya-upaya antisipasi.
Mulai dari penyiapan peralatan dan perlengkapan, penandaan zona-zona rawan, hingga penyiapan zona evakuasi, dan juga mempersiapkan masyarakat di zona rawan bencana. "Kami juga sudah menyiapkan modifikasi cuaca bersama BNPB dan TNI karena eskalasi hujan yang meningkat," pungkasnya.