BMKG Sebut Kebakaran Arjuno Picu Bencana Angin Kencang di Batu
BMKG Stasiun Klimatologi Klas 2 Malang menyebutkan, angin kencang yang melanda Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, dipicu perubahan suhu dari dingin ke panas.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Klas 2 Malang, Aminudin Al Roniri mengatakan, dengan terjadinya perubahan suhu yang cepat akibat kebakaran hutan di gunung Arjuna ini memicu peningkatan kecepatan angin di Kota Batu.
"Kebakaran hutan itu menyebabkan meningkatkan suhu. Akibat suhu yang meningkat secara drastis dan luas menurunkan tekanan udara sehingga kecepatan angin meningkat," katanya dalam rilis resmi yang diterima oleh ngopibareng.id pada Senin 21 Oktober 2019.
Hasil pantauan lapangan dan dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG Stasiun Klimatologi Klas 2 Malang mencatat, kecepatan angin maksimum di wilayah Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, mencapai 80 km/jam.
Kecepatan angin ini jauh lebih tinggi dibandingkan kecepatan angin maksimum di kawasan Stasiun Klimatologi Klas 2 Malang yang hanya mencapai 60 km/jam.
"Kecepatan angin maksimum di Desa Sumberbrantas sampai 80 km/jam. Ini jauh lebih tinggi dari stasiun BMKG," ujar Aminudin.
Selain itu, Aminudin juga menuturkan kondisi angin kencang tersebut juga dipengaruhi oleh topografi wilayah Desa Sumberbrantas yang merupakan dataran tinggi berbukit.
"Maka dengan begitu, pusaran-pusaran angin lebih mudah terbentuk di daerah tersebut (Desa Sumberbrantas)," katanya. Namun, menurutnya, kondisi akan segera tertangani menyusul masuknya musim penghujan pada bulan November nanti.
Advertisement