BMKG Sebut 5 Rumah dan 1 Rumah Sakit Rusak Akibat Gempa Bali
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan lima rumah dan satu rumah sakit rusak akibat gempa bumi magnitudo 5,2 di wilayah Pantai Timur Karangasem, Bali, Selasa, 13 Desember 2022.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan dampak gempa Karangasem, Bali, dilaporkan empat rumah rusak di Dusun Baturinggit Kelod, Desa Baturinggit, dan satu rumah rusak di Dusun Pagubugan, Desa Manggis.
"Satu Rumah Sakit Balimed Karangasem juga mengalami kerusakan akibat gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,2. Sementara untuk korban jiwa, disampaikan, hingga saat ini nihil," kata Daryono dalam keterangan pers, Selasa, 13 Desember 2022.
Daryono menjelaskan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,29 Lintang Selatan, 115,62 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 km arah timur Kubu, Karangasem, Bali pukul 17.38 WIB pada kedalaman 30 km.
Hingga pukul 18.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 21 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,6.
Ia menyampaikan gempa bumi di wilayah Pantai Timur Karangasem, Bali itu berdampak dan dirasakan di daerah Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Gempa juga dirasakan di daerah Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Dan di daerah Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Ia mengatakan BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.