BMKG Prediksi Gelombang Tinggi di Perairan Jatim Hingga Awal 2023
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak Surabaya, memprediksi bakal ada gelombang tinggi di perairan wilayah utara dan selatan Jawa Timur.
Koordinator Prakirawan BMKG Tanjung Perak Surabaya, Ady Hermanto mengatakan, gelombang laut yang diperkirakan muncul di wilayah utara Jatim tersebut diprediksi hingga setinggi 2-3 meter.
"(Sedangkan) ketinggian gelombang laut di wilayah selatan Jawa Timur setinggi 4 meter," kata Ady, ketika dikonfirmasi, Jumat, 30 Desember 2022.
Ady menyebut, jika gelombang tinggi di perairan Jatim tersebut diperkirakan berlangsung pada akhir 2022 dan awal 2023. Ia pun mengimbau agar para nelayan berhati-hati saat mencari ikan.
"Untuk kapal (penumpang) dan perahu kecil perlu untuk mewaspadai (gelombang tinggi)," jelasnya.
Selain itu, kata Ady, sejumlah perairan di Jatim, seperti Laut Jawa, Selat Madura, Perairan Bawean, dan Perairan Selatan Jatim bakal diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"(Diprediksi hujan) terutama pada saat sore dan malam hari," ujar dia.
Sebelumnya, BPBD Jatim menyiapkan mitigasi atau langkah untuk meminimalkan risiko yang disebabkan oleh bencana. Hal ini merespons banyaknya peristiwa alam yang terjadi beberapa waktu terakhir.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim, Gatot Soebroto mengatakan, salah satu mitigasi itu yakni disediakannya posko bencana yang bergabung dengan posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
"Kami juga menyiagakan sarana prasarana serta personel untuk siaga bencana,” kata Gatot, ketika dikonfirmasi, Kamis, 29 Desember 2022.
Selain itu, kata Gatot, BPBD juga bakal terus memberitahukan informasi terkait perkembangan kondisi cuaca dan alam. Masyarakat dapat melihat kabar tersebut dari media sosial.
“Sosialisasi kepada masyarakat melalui media elektronik maupun media massa terkait potensi ancaman bencana yang mungkin terjadi di wilayah," jelasnya.
Menurut Gatot, mitigasi tersebut menanggapi bencana alam yang terjadi di Jatim dalam beberapa hari terakhir. Salah satunya banjir yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Jember.
Banjir tersebut dikarenakan meluapnya Sungai Kalijompo di Kecamatan Kaliwates, serta Sungai Semampir di Kecamatan Patrang. Akibatnya, 234 rumah warga terendam banjir setinggi 50 cm hingga 100 cm.
Meski demikian, Gatot menyebut banjir di kedua kecamatan di Kabupaten Jember tersebut berangsur surut. Saat ini, petugas BPBD juga tengah membersihkan material yang terseret air.
"Untuk korban jiwa nihil dalam peristiwa ini, namun puluhan KK terdampak," ucapnya.
Diketahui, sejumlah bencana telah menerjang sejumlah wilayah di Jatim, dengan rincian bencana banjir 113 kejadian, kemudian 92 angin kencang, 4 banjir bandang, 9 tanah longsor, 5 angin puting beliung, 1 Gunung Api, serta 12 bencana lainnya.
Advertisement