BMKG: Nusa Tenggara Siaga Pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 98S
Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) mengeluarkan status siaga. Ini terkait adanya potensi pertumbuhan bibit siklon 98S menjadi siklon tropis yang akan berdampak terjadinya bencana di wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Pengumuman ini disampaikan hari ini, Sabtu 8 April 2023.
Kepala Pusat BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan, prediksi BMKG Pusat maupun BMKG Stasiun El Tari bibit siklon tropis 98S akan mengalami penguatan 98S sesuai prediksi akan mengalami penguatan dalam waktu 24-36 jam ke depan sejak 8 April ini.
Dwikorita menjelaskan, bibit siklon tropis ini berada di Laut Timor sebelah barat daya Saumlaki dengan kecepatan angin maksimum sekitar bibit siklon yang mencapai 30 knot atau 56 Km/jam, dengan tekanan rendah 1.003 Mb.
"Saat ini sedang bergerak menuju Samudera Hindia dan memiliki peluang menjadi katagori tinggi untuk menjadi badai tropis dalam waktu 24-36 jam ke depan," ungkapnya kepada wartawan secara daring.
Dwikorita mengimbau, masyarakat maupun pemerintah daerah untuk melakukan antisipasi. Sebab, ada beberapa potensi bencana yang dapat terjadi di antaranya hujan intensitas sedang hingga sangat lebat, angin kencang, banjir bandang, longsor hingga gelombang tinggi.
"Hujan intensitas sedang sampai lebat berpotensi terjadi di NTB, NTT, Maluku dan Papua. Lalu angin kencang berpotensi terjadi di NTT, Maluku dan Papua," sebut mantan Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) itu.
Khusus gelombang tinggi mencapai 1,25 meter hingga 2,5 meter di Laut Flores, Perairan Kepulauan Selayar, Perairan Baubau, Kepulauan Wakatobi, Laut Seram, Perairan Fakfak dan Kaimana, Laut Banda, Perairan selatan Kepulauan Kai - Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru bagian tengah dan timur.
Sedangkan potensi gelombang tinggi 2.5 meter sampai 4 meter di Perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Letti - Kepulauan Babar dan Laut Arafuru bagian barat.
"Daerah oranye perlu siaga dampak 24 jam ke depan. Sehingga kesiapsiagaan perlu dilakukan jadi tidak hanya peringatan dini tapi dimohon ada kesiapan," kata Dwikorita.
Ia menyebut, ancaman bencana hidrometeorologi akibat siklon tropis tersebut dapat terjadi hingga 11 April 2023 mendatang. Sehingga, ia berpesan kepada masyarakat untuk selalu memantau perkembangan cuaca melalui website maupun sosial media resmi BMKG.
Hanya saja, setelah pukul 19.00 WIB bibit siklon akan bergerak ke wilayah Australia sehingga pengumuman kewaspadaan dini secara internasional akan disampaikan otoritas Australia.
Advertisement