BMKG Malang Catat Ada 39 Kejadian Gempa Bumi di Jatim
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates, Malang, mencatat ada 39 kejadian gempa bumi di Jatim selama bulan Juni 2020.
Dari jumlah tersebut sebanyak 36 kejadian gempa bumi terjadi di laut dan tiga kejadian gempa bumi terjadi di darat.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang, Musripan, mengatakan kejadian gempa bumi di laut sebagian besar terjadi di lepas pantai selatan Jawa Timur.
Berdasarkan analisa dari Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang, gempa bumi di lepas pantai selatan Jawa Timur disebabkan oleh aktivitas zona subduksi akibat pertemuan Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.
"Sedangkan gempa bumi di darat yaitu di Sampang, Bojonegoro dan Sragen. Gempa darat terjadi diakibatkan dari aktifitas patahan lokal yang ditandai dengan kedalaman sumbernya yang dangkal," ujarnya, Kamis, 2 Juli 2020.
Lanjut Musripan, dari 39 kejadian gempa bumi tersebut, memiliki magnitudo yang berbeda-beda.
Gempa yang magnitudonya kurang dari 3 Skala Ritcher (SR) ada 8 kejadian. Gempa Bumi dengan magnitudo diantara 3 SR hingga 4 SR sebanyak 26 kejadian dan gempabumi dengan magnitudo lebih dari 4 SR sebanyak 5 kejadian.
"Dalam periode waktu tersebut terdapat satu kejadian gempa bumi dirasakan," kata Musripan.
Satu kali kejadian gempa bumi yang dirasakan dengan kekuatan magnitudo terbesar yakni 5.0 SR pada 21 Juni 2020 waktu pukul 02.33 WIB pada posisi 09.11 LS–110.85 BT dengan kedalaman 63 km di Barat Daya Pacitan-Jatim.
Dirasakan di Pacitan, Tulungagung, Karangkates, Jogyakarta, Bantul, Sleman, Maguwoharjo dan Wonogiri III MMI. Dan dirasakan di Nganjuk,Trenggalek, Ponorogo, Purworejo, Banjarnegara, Klaten, Sukoharjo dan Purwokerto II MMI
Sedangkan berdasarkan kedalamannya, gempa bumi yang terjadi selama periode Juni 2020 tercatat memiliki kedalaman dangkal kurang dari 60 KM sebanyak 33 kejadian.
Lalu ada kedalaman menengah antara 60 KM sampai 300 KM sebanyak 5 kejadian dan kedalaman lebih dari 300 KM sebanyak 1 kejadian.