BMKG Ingatkan Potensi Siklon Tropis Teratai Memicu Angin Kencang
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan potensi munculnya siklon tropis teratai di sekitar Samudra Hindia atau barat daya Lampung.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut, dampak yang ditimbulkan dari siklon tropis teratai hanya angin kencang. "Dampak yang ditimbulkan hanya angin kencang sekitar 20 knot di beberapa wilayah Banten," ujar Guswanto, Jumat, 3 Desember 2021.
Guswanto menjelaskan lokasi siklon tropis teratai memang cukup jauh dari Pulau Jawa. Hal tersebut yang kemudian menimbulkan dampak yang tidak terlalu parah. Menurut Guswanto, siklon tropis seroja lebih parah jika dibandingkan siklon tropis teratai.
Siklon tropis teratai dikatakan hanya bertahan enam jam. Sedangkan siklon tropis soraja bertahan selama delapan hari. Kemudian, kecepatan angin dari siklon tropis teratai dikatakan kecil yaitu sekitar 35-40 knot. "Kecepatan anginnya seroja kecepatan maksimum 70 knot, sedangkan teratai ini kecil sekitar 35-40 knot,” kata Guswanto.
Selain itu, lokasi tumbuh siklon tropis teratai jauh yaitu di Samudra Hindia dan siklon tropis seroja di sekitar perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Flores. Tekanan angin siklon tropis teratai hanya 1.000 hPa sedangkan siklon tropis seroja tekanan terendahnya bisa sampai 971 hPa.
"Hal itu yang menyebabkan dampak dari siklon Seroja lebih dahsyat dari Teratai," kata Guswanto.
Guswanto mengingatkan masih ada siklon tropis lainnya yaitu siklon tropis nyatoh yang sudah muncul sebelum siklon 92S. Lokasi siklon tropis nyatoh yaitu di pasifik utara Papua dengan dampak gelombang 2,5-4 meter.
Selain itu, terdapat juga bibit siklon tropis 94W sejak 1 Desember 2021. Dampak yang ditimbulkan yaitu gelombang setinggi 2,5-4 meter di Kepulauan Anambas dan Natuna, serta gelombang 4-6 meter di Laut Natuna Utara.
"Posisi hari ini itu Nyatoh masih aktif, tetapi Teratai sudah punah karena usianya hanya enam jam, sedangkan bibit siklon tropis 94W itu masih ada tetapi belum berkembang menjadi siklon tropis," kata Guswanto.
Advertisement