BMKG Catat, Lima Gempa Bumi Merusak Selama 1-22 September
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat lima kali gempa bumi merusak selama 1 hingga 22 September 2024 ini. Warga diminta waspada untuk antisipasi kemungkian gempa susulan yang terjadi.
Data di Pusat Gempa dan Tsunami BMKG menyebutkan, lima kali gempa yang merusak. Yaitu di Sanggau, Kalimantan Barat, lalu gempa bumi di Gianyar, Bali. Kemudian gempa bumi di Kabupaten Bandung dan Garut, juga gempa bumi di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dan terakhir gempa bumi di Gorontalo.
Menurut Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono, dalam tiga pekan terakhir terjadi kerusakan akibat gempa bumi. Catatannya yaitu mulai 1 hingga 22 September 2024. “Lima kali terjadi gempa bumi yang merusak,” ujarnya dalam laman @DaryonoBMKG di media sosial X, dikutip Selasa 24 September 2024.
Data di BMKG mencatat, Sanggau Kalbar diguncang gempa M4,4. Episenter di darat kedlmn 11 km dipicu Sesar Aktif dirasakan di Sanggau dalam intensitas II-III MMI Minggu, 22 Sep 2024 pukul 03:21:10 WIB . Dampak gempa menyebabkan bangunan Indomaret Sosok, Kec. Tayan Hulu, Kab. Sanggau Rusak Ringan.
Kemudian gempa bumi di Gianyar M4,9 puluhan rumah rusak 7-Sep-2024. Selanjutnya gempa bumi di Morotai M5,6 puluhan rmh rusak 19-Sep-2024. Gianyar M4,8: puluhan bangunan rusak. Juga di Sanggau Kalbar M2,2 satu 1 rmh rusak pada 22-Sep-2024.
Kebumen-Bantul diguncang gempa M4,0. Episenter di laut 23 km arah Tenggara Kebumen Minggu, 22 Sep 2024 pukul 10.11.52 WIB. Jenis gempa menengah akibat deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intra-slab earthquake) dirasakan di Kebumen-Bantul II-III MMI.
Dampak gempa Gianyar M4,8 berdasarkan laporan guncangan dirasakan di Gianyar dlm skala intenitas IV MMI. Di Badung, Denpasar, Tabanan, Karangasem dan Bangli III MMI. Di Buleleng, Mataram & Lombok Barat II MMI . Hingga saat ini belum ada kerusakan akibat gempa.
Dikatakan Daryono, hasil analisis gunakan data gempa susulan, relokasi hiposenter dan analisis mekanisme sumber, tampak Gempa Kab Bandung dan Garut M5,0 tak trbantahkan lagi: dipicu Sesar Garsela. Mekanisme terkonfirmasi memiliki orientasi sesar berarah Timur laut-Barat daya sesuai arah jalur sesar Garsela.