Blusukan di Desa Hutan Lumajang, Gus Ipul Beri Semangat Petani
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berkomitmen mengajak generasi milenial untuk ikut serta membangun pertanian di Jawa Timur. Tak sekadar mengajak pada proses produksi, Gus Ipul juga berencana mengajak anak muda terlibat di pasca produksi.
Hal ini dijelaskan Gus Ipul saat bertemu dengan para petani pinggir hutan yang berada di Desa Sumberrejo, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Senin 11 Juni 2018. Hadir di tempat ini, ribuan anggota kelompok tani hutan kabupaten setempat.
Di desa ini, Gus Ipul tak canggung masuk dan berbincang dengan warga. Mereka tampak gayeng. Tak hanya ngobrol dengan petani, Gus Ipul juga menyapa dan tampak akrab dengan para pemudanya.
Satu di antara generasi muda di kawasan ini, Linda Zulkarnaen, mengatakan bahwa mayoritas petani di kawasan ini masih menjual secara konvensional. "Ada pengepul di kawasan ini yang menerima hasil petani. Kemudian, dibawa keluar kota," kata Linda yang juga mahasiswa Universitas Negeri Jember ini.
Menurutnya, di era milenial saat ini para petani memiliki peluang untuk menjual hasil tak sekadar dengan membawa ke kota. Sebaliknya, petani bisa tetap di desa dengan menggunakan basis marketing online.
"Para petani sebenarnya bisa belajar penjualan sistim online. Barang dipasarkan melalui internet, kemudian dikirim. Sehingga, hanya dengan diunggah di internet, hasil produksi sudah terjual," kata mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unej ini.
Apalagi, kawasan ini dikenal subur karena menjadi lokasi aliran lahar dingin Gunung Semeru. "Sehingga, tanah di sini sangat subur. Padi dan produksi palawija di desa ini berkualitas bagus," kata gadis yang juga anggota organisasi Wirausaha Muda Nusantara (Wimnus) ini.
Mendengar aspirasi ini, Gus Ipul menyambut baik. "Inilah semangat anak muda yang seharusnya kita dukung dan kita beri wadah," kata Gus Ipul di hadapan ribuan petani di tempat ini.
"Dengan adanya perkembangan zaman, memang berdampak positif terhadap perkembangan teknologi. Inilah peran anak muda yang bisa dimanfaatkan untuk menopang peningkatan ekonomi pertanian," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.
Untuk bisa diterima terutama melalui internet, para petani harus mengetahui standar produk yang diinginkan pasar. Selain kualitas, Gus Ipul juga berharap kuantitas produksi juga bisa meningkat.
Oleh karenanya, Gus Ipul menyebut tiga prioritas menyangkut pertanian. Pertama, meningkatkan hasil pertanian. Kedua, terwujudnya swasembada pangan. Ketiga, ekonomi petani harus ikut meningkat.
"Untuk bisa mewujudkan hal itu, kami mengusulkan agar petani bisa bertani secara berjamaah atau Cooperative Farming. Baik lahan hingga pemggarapannya bisa dilakukan secara bersama," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur dua periode ini.
Melalui sistem ini, kualitas maupun hasil produksi bisa meningkat hingga 52 persen. Selanjutnya, hasil produksi yang meningkat akan mudah dipasarkan oleh generasi muda.
"Kami mengajak anak muda untuk kembali menggairahkan sektor pertanian. Sebab, banyak peluang yang bisa dimanfaatkan," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini.
"Tak hanya melalui modernisasi sistem pertanian, anak muda juga bisa digiatkan melalui pemasaran pasca panen. Apalagi, era dewasa ini mayoritas anak muda sudah melek digital. Pemerintah nantinya akan melakukan pendampingan," ujarnya mengakhiri. (wah/frd)