Blunder Ratna Sarumpaet Telepon Anies Saat Mobilnya Diderek
Tak terima mobilnya diderek petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, aktivis Ratna Sarumpaet malah menelepon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Namun, telepon Ratna diangkat salah satu staf Anies, hal itulah yang kemudian dinilai publik sebagai blunder.
Kepada staf itu, Ratna menyampaikan kekesalannya kepada petugas dishub yang dinilainya sewenang-wenang. Pasalnya, Ratna dianggap memarkirkan mobilnya sembarangan di kawasan Taman Tebet, Jakarta Selatan. Padahal, menurutnya tidak ada rambu dilarang parkir di sana.
"Saya mencoba menghubungi Anies lalu stafnya yang urus akhirnya. Stafnya bilang sekitar jam 10.00 mobilnya bisa diambil," ujar Ratna.
Meski demikian, Ratna menolaknya. Ratna meminta petugas Dishub meminta maaf dan mengantarkan mobil yang diderek ke rumahnya. Sekitar pukul 11.00, sejumlah petugas Dishub datang ke rumah Ratna dengan mengantarkan mobil miliknya.
"Dishub sudah salah menderek mobil saya, padahal tidak ada rambu-rambu. Dishub harus berani minta maaf dan mengembalikan mobil saya. (Akhirnya mobil) dikembalikan dan (petugas) minta maaf juga," katanya.
Saat mobilnya diderek Dishub, Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko mengatakan, pihaknya masih mengecek peristiwa itu. "Saya cek, ya, karena data penderekan hanya dilaporkan jumlah (mobil yang diderek), bukan nama pemilik atau pengemudi," ujar Sigit.
Bantahan Anies
Anies Baswedan membantah menerima telepon dari Ratna Sarumpaet yang meminta pertolongan saat mobilnya diderek petugas Dishub. Anies mengaku tidak menerima telepon dari bintang teater itu. Dia beralasan di hari itu sejak Selasa, 3 April 2018, pagi, hingga siang dirinya sibuk memimpin rapat Badan Kerja Sama Pembangunan (BKSP) wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Cianjur (Jabodetabekjur) di Balai Kota.
"Oh, enggak, enggak. Kalau telepon, Anda tahu sendiri, kemarin saya rapat BKSP sampai siang. Anda di ruangan rapat semua. Saya enggak terima telepon apapun," kata Anies di Gedung DPRD DKI, Kamis, 5 April 2018.
Ratna mengaku teleponnya diangkat oleh staf Anies yang membantunya mengurus pengembalian mobil. Terkait itu, Anies mengaku tidak tahu menahu.
"Begini, nanti saya akan periksa. Saya belum periksa itu. Intinya, kalau tidak mengikuti standar operasional prosedur, itu salah," ujarnya.
Anies mengaku akan menindak bawahannya, baik itu pegawai Dishub ataupun stafnya jika terbukti membiarkan Ratna melanggar Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi. Salah satu poin perda itu mengatur sanksi kepada pengendara tentang berhenti bukan pada tempatnya.
"Salah. Dan siapapun yang salah harus ditindak. Apalagi kalau mengembalikan, harus ada dasarnya," kata Anies.
Kejadian derek mobil Ratna Sarumapet itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Dalam rekaman, Ratna tak terima atas tindakan petugas yang memasang alat derek di mobilnya lantaran parkir liar.
Dengan suara tinggi, Ratna menyebut akan menelpon Anies Baswedan untuk mengadu. Ratna pun mengaku telepon diterima oleh staf Anies.
Saat Pilkada DKI, Ratna adalah salah satu tokoh yang mendukung Anies Baswedan.
Berikut videonya: