Bluefire Ijen KOM Digelar Esok, Lewati Monster Climb Indonesia
Bluefire Ijen KOM Challenge 2023 yang akan digeber Sabtu, 29 Juli 2023 mendatang. Start di Pendopo Kabupaten dan Finis di Paltuding, Ijen. Pada etape kedua Trilogi Jatim ini terdapat monster climb-nya Indonesia.
Rute ini akan memberikan tantangan yang luar biasa dengan KOM sepanjang 26 KM dari total panjang rute 73,5 km.
Bluefire Ijen KOM Challenge 2023 adalah rangkaian Trilogi Jatim 2023 yang dimulai dari Bromo KOM Challenge 2023 pada 27 Mei lalu. Even ini akan ditutup dengan Kediri Dholo KOM Challenge 2023 pada 24 September nanti. Tahun ini, ada 350 peserta yang ikut dalam event tersebut.
Founder mainsepeda.com, Azrul Ananda menyatakan, Banyuwangi merupakan kota yang 10 tahun terakhir menginspirasi banyak kota lain di Indonesia. Dirinya, sejak dulu selalu terinspirasi men-support balapan di Banyuwangi.
“Karena di sini ada gunungnya, ada tanjakan yang sangat layak disebut monster climbe-nya Indonesia, Yang ke Paltuding ini,” tegasnya.
Dia menyebut, seharusnya pada gelaran Bluefire Ijen KOM tahun 2022 lalu lokasi finis naik sampai ke Paltuding. Namun karena ada tragedi kecelakaan rombongan pesepeda dari BRCC Banyuwangi, finisnya dihentikan di Gantasan.
“Tahun ini kita bisa terus naik ke atas,” katanya.
Tahun ini, kata Azrul, merupakan Bluefire Ijen KOM Challenge yang sebenarnya. Karena rutenya akan melewati jalur yang sejak lama digembar-gemborkan ditakuti para pesepeda. Dia menyebut, Bluefire Ijen KOM ini merupakan seri kedua trilogi Jatim. Tapi, bagi dirinya, ini adalah seri yang terberat
Tanjakan ini akan memberikan pemandangan, tontonan, tantangan, yang sangat langka di Indonesia. KOM-nya sepanjang 26 kilometer. Pada bagian tengah KOM ini akan banyak keluh kesah, cerita, pengalaman penderitaaan, omelan, yakni saat melintasi tanjakan ekstrem erek-erek.
“ Ini akan jadi salah satu even paling epic di Indonesia,” ungkapnya.
Dia menyebut, pengalaman dari pelaksanaan Tour de Banyuwangi Ijen yang pernah finis di Paltuding, banyak pembalap dunia yang harus mendorong sepedanya. Ini karena saking ekstremnya tanjakan tersebut.
“Pembalap kelas dunia saja nuntun, apalagi kita-kita, pasti lebih lucu,” ujarnya.
Wakil Ketua ISSI Jawa Timur, Guntur Priambodo menyatakan, poinnya, event seperti trilogi ini membuat semua atlet, baik atlet prestasi maupun non prestasi pasti bergairah. Sebab, jika hanya mengandalkan kejuaraan resmi, seperti Kejurnas atau Kejurprov sangat tidak cukup menjaga kemampuan atlet. Apalagi Jawa Timur merupakan gudang atlet sepeda.
“Event ini cenderung ditunggu atlet. Selain menjaga performa, juga aspek lain dengan latihan ada ekspektasi khusus,” katanya.
Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga Banyuwangi, Abdul Azis Hamidi menyatakan, event ini merupakan satu dari sekian event sport tourism yang ada di Banyuwangi. Oleh karena itu, Pemkab Banyuwangi sangat mendukung kegiatan ini.
“Mendukung wisata di Banyuwangi melalui kegiatan olahraga. Kegiatan ini diharapkan bisa terus dilaksanakan,” terangnya.
Gelaran event ini, menurutnya akan berdampak pada lebih dikenalnya destinasi wisata yang ada di Banyuwangi. Karena ikon Banyuwangi adalah Kawah Ijen, maka Bluefire Ijen KOM akan menambah kesohoran Ijen.
“Masyarakat merasakan dampak kegiatan ini. Banyak orang datang, efeknya ke mana-mana, transportasi, penginapan, kuliner,” ungkapnya.
Advertisement