BLT Subsidi BBM Disebut Kurang, Ini Sebabnya
Pemerintah merencanakan tiga bantuan untuk meredam dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), lewat tiga bantuan. Namun pakar menyebut bantuan itu tak cukup.
Tiga Bantuan Pemerintah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut bantuan pertama dalam bentuk Bansos sebesar Rp600 ribu untuk 20,65 juta warga selama empat bulan. BLT ini akan dibagikan menjadi dua termin, masing-masing Rp 300 ribu.
Selanjutnya, ada BLT Rp 600 ribu untuk 16 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta. Bantuan ini hanya dibagikan satu kali.
Serta bantuan ketiga berupa subsidi dari DAU dan DBH, untuk transportasi umum seperti ojek.
Pemerintah menganggarkan total Rp24,17 triliun untuk empat jenis bantuan ini. Tiga bantuan itu diumumkan lebih dahulu, tanpa menyebutkan berapa harga BBM setelah naik nanti.
Pakar Khawatir
Bantuan meredam BBM disebut pakar tak akan berfungsi dengan baik. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov menyebutkan sejumlah masalah.
Pertama tak ada subsidi bagi mereka yang memiliki upah antara Rp5 juta, sementara mereka terdampak kenaikan BBM, dikutip dari cnnindonesia.com.
Selain itu, BLT hanya diberikan maksimal empat bulan, sedangkan belum diketahui sampai kapan dampak inflasi akan terjadi. Dalam jangka pendek, warga akan memiliki lebih banyak pengeluaran untuk BBM dan transportasi. Jangka panjang harga bahan pangan akan semakin mahal. "Ada gelombang inflasi, BLT tak cukup hanya empat bulan," katanya.
Advertisement