Blora Ciptakan Peternak Milenial
Potensi hewan ternak, khususnya sapi di Kabupaten Blora, menjadi target pemerintah setempat untuk dikembangkan. Dengan menggandeng para milenial yang ada di Kabupaten Blora, data Dinas Peternakan menyebutkan, populasi sapi di Blora tahun 2021 berjumlah 269.071 ekor. Jumlah ini menjadi jumlah populasi terbesar di Jawa Tengah.
Komitmen itu diwujudkan memberikan dan mengirimkan sejumlah pemuda daerah untuk mengikuti pelatihan peternak milenial ke Yogyakarta. Dengan tujuan membangkitkan potensi muda sebagai pengelola pertanian dan peternakan masa depan.
Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan, dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora Gundala Wijasena, menyampaikan, sebanyak 17 orang pemuda yang dikirim untuk mengikuti pelatihan, berasal dari berbagai latar belakang.
Pelatihan berlokasi di Bengkel Sapi Kalijeruk, Sleman, Yogyakarta, milik Prof. Ali Agus. Dia adalah diaspora asli Blora yang kini sukses menjadi guru besar peternakan UGM. Pelatihan dilaksanakan satu hari penuh pada Selasa, 22 Maret 2022 kemarin.
Pada kesempatan itu, didampingi langsung oleh Bupati Blora Arief Rohmad dan wakilnya Tri Yuli Setyowati. “Harapannya, ke depan mereka semakin mantap untuk ikut terjun menjadi peternak di daerah," ucap Gundala Wijasena, Rabu 23 Maret 2022.
Sementara itu, Prof. Ali Agus menjelaskan, selama pelatihan, seluruh peserta diberikan edukasi tentang cara memilih bakalan, kemudian teknologi penggemukan ternak sapi, cara membuat pakan, perawatan sapi, hingga bagaimana cara menanam hijauan sebagai bahan dasar pakan ternak.
"Rasanya senang bisa berbagi ilmu dan pengalaman dengan para pemuda Blora. Apalagi saya juga asli Blora. Semoga melalui ini, kita bisa ikut sesarengan mbangun peternakan Blora, yang ujungnya bisa meningkatkan kesejahteraan para peternak dan petani, hingga menurunkan angka kemiskinan,” ungkapnya.
Prof. Ali Agus menyatakan, bahwa dirinya membuka diri jika nanti pemuda Blora ingin kembali belajar di tempatnya. “Sudah lama saya ingin agar peternakan di Kabupaten Blora bisa maju,” ungkapnya.
Salah satu peserta pelatihan dari Kecamatan Kunduran, Khoirunnisa, merasa senang bisa mengikuti pelatihan di Bengkel Sapi Kalijeruk. Ini menjadi kesempatan langka sekaligus luar bisa bagi dia dan peserta lainnya.
“Harapannya nanti tidak semua pemuda yang lulus kuliah berharap jadi pegawai negeri atau mencari pekerjaan formal di kota orang, namun bersedia pulang kampung membangun usaha sendiri untuk mengembangkan potensi yang ada di wilayahnya, seperti peternakan ini. Sekaligus dapat ikut membuka lapangan pekerjaan di desa," ungkap Khairunnisa.