Blak-blakan, Khofifah Tolak jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran
Mantan gubernur perempuan pertama di Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku telah ditawari posisi Menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabumingraka. Namun Khofifah menolak tawaran itu.
Tolak Tawaran
Khofifah membenarkan ada tawaran menduduki posisi menteri, di dalam cabinet Prabowo-Gibran. "Ada, ada (tawaran)," kata Khofifah, Minggu 6 Mei 2024.
Namun ia mengaku menolak tawaran itu sambil menegaskan niatnya maju Kembali di Pilkada Jawa Timur. "Tapi saya sudah menyampaikan dari awal, saya mohon diberi kesempatan untuk kembali memimpin dan menjaga Jawa Timur," lanjutnya.
Khofifah getol berkomunikasi dengan sejumlah partai pengusung. Tak mau berganti pasangan, wacana mantan Menteri Sosial Presiden Joko Widodo ini maju dengan Emil Dardak juga menguat. "Komunikasi sedang kita (Bersama Emil) teruskan," imbuhnya.
Kenyang Pengalaman
Posisi menteri sendiri bukanlah hal asing bagi Khofifah. Politisi kawakan kelahiran Surabaya tahun 1965 ini tercatat sebagai anggota DPR termuda di era Orde Baru Soeharto, tahun 1992-1997, lewat PPP.
Khofifah dipercaya menjadi menteri pertama kali di masa Presiden Abdurrahman Wahid, tahun 1999-2001. Bersama PKB, Khofifah diangkat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan. Kementerian dengan nama baru menggantikan Kementerian Peranan Wanita di era sebelumnya.
Tahun 2013, adalah kali pertama Khofifah mencoba turun dalam Pilgub Jatim. Sayangnya upayanya tak menuai sukses. Ia justru diangkat sebagai Menteri Sosial 2014-1019 oleh Jokowi, usai menjadi salah satu juru bicaranya di Pilpres 2014.
Selanjutnya, bersama Emil Dardak, Khofifah memenangi Pilgub Jatim 2019-2024 hingga tuntas mengabdi di tahun ini.
Advertisement