BLACKPINK X Starbucks, Tumbler Blink-blink Favorit Lisa Laris
Starbucks menghadirkan koleksi merchandise hasil kolaborasinya dengan BLACKPINK. Koleksi merchandise ini tentu menjadi incaran Blink di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Melalui situs stories.starbucks.com, mereka menjelaskan bahwa koleksi Starbucks dan BLACKPINK terinspirasi dari gaya cerah dan berani yang selalu ditampilkan oleh BLACKPINK.
Di Indonesia, koleksi merchandise dengan tema "Turn Up Your Summer", salah satu yang paling mencuri perhatian adalah tumbler Starbucks blink-blink yang menjadi pilihan Lisa BLACKPINK.
Selain di Indonesia, kolaborasi Starbucks dan BLACKPINK ini juga ada di Malaysia, Filipina, Hong Kong, Taiwan, Korea, dan Vietnam. Hanya saja ada sedikit perbedaan pada desain merchandise yang ditampilkan.
Sebenarnya, Starbucks sudah pernah meluncurkan rangkaian merchandise dengan BLACKPINK pada Agustus 2021. Saat itu, produk hanya dijual terbatas di gerai Starbucks tertentu di Thailand.
Pilihan BLACKPINK
Dalam sebuah video yang diunggah di akun media sosial BLACKPINK dan Starbucks, terungkap Lisa BLACKPINK memilih tumbler dengan taburan rhinestone yang berkilau dengan indah.
Produk ini menjadi koleksi merchandise paling mahal dalam kolaborasi Starbucks dan BLACKPINK. Cold cup berkapasitas 473 ml dengan warna pink metalik ini berbahan tahan karat.
Tumbler ini dibuat dari material stainless steel double wall, berukuran grande 16oz. Lapisan double wall menjaga isi tumbler tidak mengeluarkan embun saat diisi air dingin maupun air panas.
Butiran rhinestones dibuat satu-satu langsung menggunakan tangan (homemade). Tingkat ketelitian yang tinggi membuat harga jualnya tidak murah. Butiran layaknya berlian ini memberi kesan mewah pada tumbler. Warnanya cenderung rose gold dan terlihat mengilap.
Pilihan Jisoo pada cold cup berkapasitas 710 ml, yang memiliki motif merah muda. Rose memilih tumbler dengan ukuran 485 ml dengan warna serba pink. Sementara Jennie memilih mug keramik dengan gagang merah muda dengan desain elegan.
Harga
Harga tumbler termurah adalah Rp495 ribu dan yang termahal mencapai Rp2 juta. Untuk tumbler paling mahal, memang dibuat istimewa dengan rhinestone yang ditempeli satu per satu menggunakan tangan (handmade).
Merchandise yang dijual di Korea Selatan terbilang lebih murah dibandingkan yang dijual di Indonesia. Mengutip Koreaboo, tumbler pilihan Lisa harganya tercantum 95 ribu won atau sekitar Rp 1,1 juta untuk pasar Korea.
Sementara, cup dingin pilihan Jisoo dijual di Korea 32ribu won atau sekitar Rp374 ribu. Lalu, tumbler pilihan Rose seharga 25 ribu won atau sekitar Rp292 ribu. Sedangkan mug pilihan Jennie dijual 27 ribu won atau sekitar Rp315 ribu.
Starbucks Card
Ada juga Starbucks Card edisi terbatas berdesain khusus dengan grafis BLACKPINK dalam dua warna, hitam dan merah muda. Starbucks Card ini bisa didapatkan cukup dengan melakukan top up sebesar Rp500 ribu.
Minuman Khas BLACKPINK
Kolaborasi antara gerai kopi ternama dan girlband K-pop ini tidak hanya sebatas merchandise. Mereka juga mengeluarkan menu minuman baru khas BLACKPINK yakni, Strawberry Choco Cream Frappuccino Blended.
Warna kontras pink dan hitam menjadi daya tarik minuman ini, Strawberry Choco Cream Frappuccino Blended hadir dengan campuran dari strawberry syrup, dark chocolate sauce, oat milk, serta chocolate curls.
Minuman ini juga ditambahkan topping krim kocok berwarna merah muda dicampur cokelat berbentuk hati di atasnya.
Harga BLACKPINK Strawberry Choco Cream Frappuccino ini sendiri dibanderol Rp69 ribu untuk ukuran Tall, Rp75 ribu untuk ukuran Grande, dan Rp79 ribu untuk ukuran Venti. Minuman ini tersedia di seluruh gerai Starbucks Indonesia.
Menariknya, setiap pembelian BLACKPINK Strawberry Choco Cream Frappuccino, pengunjung bakal mendapat reusable cup bertema BLACKPINK yang tersedia terbatas. Minuman ini hadir di seluruh gerai Starbucks hingga 13 Agustus 2023.
Pernah Kolab dengan BTS
Dikutip dari KBizoom, Starbucks sebelumnya meraih popularitas setelah berkolaborasi dengan BTS pada 2020. Mereka saat itu merilis makanan, minuman, dan beragam suvenir. Meski jumlah yang dijual dibatasi per konsumen, produk-produk tersebut ludes terjual di hari pertama perilisan.