Black Hole Ukuran Sedang Ditemukan Menghisap Bintang di Angkasa
Para ilmuwan mendeteksi sebuah black hole atau lubang hitam berukuran sedang. Black hole ini disebut sebagai "mata rantai yang hilang" yang diharapkan mampu membuka tabir kosmos yang belum bernah terpecahkan.
NASA bersama antariksa Eropa, ESA (European Space Agency) mendeteksi black hole ini berukuran atau bobot sekitar 50.000 kali Matahari. Ukuran lubang hitam ini memang masih cukup kecil dibandingkan supermassive black hole yang berada di inti galaksi.
Meski berbeda jauh dengan supermassive, namun black hole kali ini sebenarnya jauh lebih besar dibandingkan ukuran bintang-bintang yang ada di sekitarnya.
Selama ini, para ilmuwan sangat jarang bisa menemukan black hole berukuran sedang karena tidak memiliki kekuatan aktif seperti supermassive black hole.
"Kami mengkonfirmasi objek yang awalnya ditemukan tahun 2010 itu. Memang merupakan lubang hitam dengan bobot menengah yang menghancurkan bintang-bintang yang lewat," ujar ahli astrofisika Universitas Toulouse, Natalie Webb.
Untuk meneliti black hole ini, para ilmuwan menggunakan dua observatorium sinar-X dari NASA serta observatorium lainnya dari ESA. Ilmuwan juga menggunakan teleskop Luar Angkasa Hubble.
Sebelum dilakukan penelitian mendalam sejak 2010, black hole ini pertama kali terungkap saat dua observatorium sinar-X yakni Chandra NASA dan XMM-Newton dari ESA menangkap pancaran sinar-X yang cukup kuat yang datang ke alam semesta pada tahun 2006 lalu.
Pancaran sinar yang tertangkap itu kemungkinan adalah bintang mati yang hancur. Tak heran jika black hole selama ini disebut sebagai "pembunuh kosmik", karena lubang hitam ini bisa menghisap dan menghancurkan benda apapun yang melintas di dekatnya.
Beruntung black hole ini berada cukup jauh atau di 740 juta tahun cahaya, dari bumi, sehingga bumi yang kita cintai ini masih aman dari daya hisap lubang hitam mematikan itu.