BKKBN dan LDII Komitmen Tangani Stunting, Jalin MOU di Ponpes Wali Barokah Kediri
Sebagai salah satu upaya komitmen dalam pencegahan penanggulangan stunting, Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI menggandeng LDII (Lembaga Dakwah Islam Indonesia) menjalin kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
Menurut Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo stunting masih menjadi permasalahan besar dalam upaya peningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Maka, kerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat (Ormas) termasuk LDII, sangat dibutuhkan untuk memperluas jangkauan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya stunting.
"Mencerdaskan generasi penerus adalah tanggung jawab bersama antara Pemerintah dan masyarakat. Maka hari ini kami MoU dengan LDII, mensinkronkan dan mengefektivitaskan perihal pencegahan stunting, serta mencetak generasi yang cerdas dan sehat," terangnya saat menjadi narasumber Webinar pengenalan, penyebab dan pencegahan stunting menuju terwujudnya generasi sehat dan cerdas, Indonesia emas 2045 di Pondok Pesantren Wali Barokah Sabtu 27 Juli 2024.
Kata Hasto Wardoyo, program LDII memiliki kesamaan dengan visi BKKBN, sehingga kerja sama ini diharapkan menjadi salah satu upaya Pemerintah dan LDII untuk mengkolaborasi program, sehingga dapat menekan rendah angka stunting di Indonesia.
"Program unggulan yang kami sinergikan dengan LDII diabtaranya Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Balita, Program Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Program Bina Balita berfokus terhadap upaya pemantauan pertumbuhan balita serta memberikan edukasi kepada orang tua untuk mencegah stunting dengan mencukupi asupan gizi yang baik untuk anak," ungkapnya.
Ketua Umum DPP LDII Criswanto Santoso menilai bahwa pencegahan stunting adalah kebutuhan yang mendesak, baik untuk LDII maupun bangsa Indonesia dalam menyongsong Generasi Sehat dan Cerdas Indonesia Emas 2045.
"LDII selalu berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting melalui program dan kegiatan yang sejalan dengan tujuan BKKBN. Namun, tanpa dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, hal itu mustahil mencapai keberhasilan," ujarnya.a menekankan bahwa komitmen BKKBN dan LDII tentang pencegahan stunting tidak hanya berhenti pada penandatanganan MoU. Kerjasama ini diharapkan bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, dari atas sampai ke bawah di seluruh Indonesia.
Sementara itu Ketua LDII Kota Kediri, Agung Riyanto mengatakan bahwa acara ini sengaja digaungkan secara nasional. "Sehingga kami memfasilitasi kegiatan ini secara hybrid atau online dan offline. Ini merupakan tindakan nyata LDII sampai dengan jajaran kepengurusan PC PAC," ungkapnya.
Advertisement