Bjorka Iba ke Pemuda Madiun Penjual Es Berstatus Tersangka Hacker
Hacker Bjorka mengikuti perkembangan penangkapan Muhammad Agung Hidayatullah (MAH), pemuda asal Madiun, Jawa Timur, penjual es jadi tersangka karena mengunggah postingan Bjorka. Lewat Telegram, Bjorka meledek Dark Tracer, tim yang melakukan pelacakan.
"Orang dark tracer setelah melihat aku masih aktif dan mereka sadar memberikan informasi salah ke pemerintah Indonesia namun sudah dibayar," tulis Bjorka, sambil memajang animasi orang sedang menangis.
Bjorka iba dengan nasib Muhammad Agung Hiyatullah. "Anak ini mungkin disiksa agar mengaku oleh pemerintah Indonesia. Tidakkah kalian merasa malu, orang dari Dark Tracer?. Anak ini bahkan tak punya laptop atau komputer dan dia hanya penjual es. Apa kalian tahu tentang itu dark tracer? Bagaimana jika nama kalian diubah ke dumb tracer?" pungkas Bjorka.
Tersangka dan Wajib Lapor
Muhammad Agung Hidayatullah diamankan polisi, Rabu 14 September 2022 pukul 18.30 WIB di toko es lokal. Awalnya, pemuda 21 tahun ini diduga sebagai hacker Bjorka. Usai menjalani pemeriksaan polisi, Muhammad Agung Hidayatullah diantar pulang ke rumah, Jumat 16 September pukul 09.30 WIB. Warga Desa Banjarsari Kulo, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun itu dikabarkan kelelahan dan butuh istirahat.
Sementara sang ibu menjelaskan, anaknya tidak punya komputer. Muhammad Agung Hiyatullah cuma punya satu ponsel. Itu sebabnya, sang ibu tidak percaya kalau anaknya adalah hacker yang menggegerkan Indonesia.
Pada Jumat sore ada kejutan dari polisi. Muhammad Agung Hiyatullah ditetapkan sebagai tersangka. Ia diduga terlibat dalam pembobolan data-data hingga tersebar di internet, yaitu dengan membantu hacker Bjorka.
"Jadi timsus telah melakukan beberapa upaya dan berhasil melakukan mengamankan, tersangka inisial MAH," kata Juru Bicara Divhumas Polri Kombes Ade Yaya Suryana saat konferensi pers.
Tiga Postingan Muhammad Agung Hidayatullah Terkait Bjorka
Muhammad Agung Hidayatullah diduga membantu Bjorka menyediakan kanal di aplikasi percakapan Telegram. Dia juga pernah tiga kali memposting di kanal tersebut. Postingan pertama diunggah Muhammad Agung Hiyatullah pada 8 September 2022. Ia menuliskan 'stop being idiot'.
Postingan kedua diunggah Muhammad Agung Hiyatullah pada 9 September 2022. Ia menuliskan perihal Presiden Jokowi menjadi target pembobolan data pribadi berikutnya. Postingan ketiga diunggah Muhammad Agung Hiyatullah pada 10 September 2022. Ia diduga menuliskan ancaman akan membocorkan data dari MyPertamina.
Muhammad Agung Hiyatullah tidak ditahan oleh polisi namun dikenai wajib lapor.