Ini Dia Pelukis Kaleng Biskuit ‘Melegenda’ Khong Guan
Sosok pelukis gambar keluarga di meja makan yang terdapat pada kaleng Khong Guan itu bernama Bernardus Prasodjo. Hal itu pun diungkap oleh putranya sendiri, Andreas Prasadja, melalui status di Facebook-nya. Pria berprofesi dokter itu mengunggah foto sang ayah memegang kaleng Khong Guan dan Wafer Nissin juga merupakan hasil karyanya
Bernardus merupakan seorang pelukis sekaligus desainer grafis ini sudah menggeluti dunia desain grafis sejak tahun 1970-an.
Di dalam desain kaleng Khong Guan, terlihat seorang ibu yang sedang makan bersama dua anaknya tanpa keberadaan sang ayah.
Uniknya dari lukisan pada kaleng biskuit tersebut sempat viral di media sosial, yakni pertanyaan usil tentang keberadaan si ayah pada lukisan tersebut.
Bernardus pun menanggapi tentang pertanyaan usil tersebut, dengan menjawab bahwa sang Ayah sedang mengambil foto keluarganya.
Bernardus sendiri sempat berkiprah di majalah musik Aktuil dan mengisi rubrik komik strip. Ia juga pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Seni Rupa di Institut Teknologi Bandung meski tidak lulus karena banyak orderan dari luar. Namun persinggungan dengan lukisan Khong Guan baru dimulai ketika ia pindah ke Jakarta.
Di Jakarta, Bernadus bekerja sebagai tukang gambar di sebuah perusahaan sparasi warna. Di sanalah ia mendapat order untuk mengerjakan ilustrasi kaleng biskuit Khong Guan yang pertama kali muncul sekitar tahun 1971. Pria berusia 68 tahun tersebut membeberkan bahwa ide gambarnya berasal dari perusahaan, bukan darinya.
Bernadus mengaku hanya melukis ulang memakai cat air sesuai contoh gambar hitam putih yang dipesan. Contoh gambar itu seperti kita lihat sekarang yaitu ibu dan dua anak yang duduk memutari meja. Karya-karyanya dibuat secara manual dengan melukisnya di atas kertas menggunakan cat air.
Puas dengan hasil di Khong Guan, Bernadus kemudian dipercaya menggarap lukisan untuk waffer Nissin hingga kemasan produk Hero jaman dulu. Namun seiring perkembangan jaman maka orderan pun turun dan akhirnya ia menopang hidup melalui bisnis lain. Berbagai pekerjaan sudah dilakoninya hingga awal 2000-an sebelum memutuskan untuk berhenti.
Kini Bernardus sedang disibukkan dengan aktivitas mengajar jenis pengobatan tradisonal bernama penyembuhan prana, ke seluruh penjuru Tanah Air.
Advertisement