Bisikan Legenda di Balik Emas Karate 'Arek Suroboyo' Rifki
Kebahagiaan Rifki Ardiansyah Arrosyiid berada di atas podium dengan berkalung medali emas di Gelanggang JCC, Jakarta, Minggu malam, 27 Agustus 2018, ikut dirasakan legenda karateka Indonesia, Umar Syarief.
Karateka asal Surabaya itu mengalahkan karateka Iran, Amir Mahdi Zadeh pada final karate putra 60kg. Sebagai sesama karateka andalan Indonesia asal Jawa Timur, Umar Syarif ikut larut dalam kebahagiaan.
"Senang sekali melihat Rifki mendapatkan emas, dia punya mental fighter dan ini rejekinya, " ujar Umar Syarif, karateka andalan Indonesia asal Jawa Timur yang sudah menyumbang dua medali di Asian Games ini.
Sebagai sesama atlet Jatim, Umar Syarif juga ikut andil dalam keberhasilan Rifki meraih medali emas ini. Pengalamannya mengikuti berbagai kejuaraan dunia, termasuk dua kali tampil di Asia Games ditularkan pada yuniornya ini.
"Saya hanya memberikan memotivasi saja. Di final seperti ini, mental lebih berpengaruh. Saya bilang, kamu sudah berlatih keras, meninggalkan keluarga, bapak dan ibu. Ini kesempatanmu dan mungkin tidak terulang lagi, " ujarnya.
Selain punya mental juara, lanjut Umar, dukungan penonton di tribun juga sangat berpengaruh. "Penonton pasti punya pengaruh menambah motivasi, kalau bertarung di luar negeri ceritanya bisa lain, " ujarnya.
Secara teknis, pria yang kini tinggal di Swiss itu mengatakan Rifki memang tampil lebih tenang menghadapi lawannya dari Iran yang dinilai terlalu percaya diri dan kurang variatif.
"Lawannya hanya menyerang ke depan. Rifki tampil tenang dan sabar melihat kesempatan. Dia memang fighter, " puji peraih medali perak Asian Games Doha, Qatar, yang dikenal dengan karateka satu kaki ini.
Ke depan, Umar berharap Rifki tidak terlalu puas dengan pencapaian luar biasanya di Asian Games 2018. Sebab, masa depannya masih masih panjang dan bisa mengukir banyak prestasi untuk Merah Putih.
"Berkompetisi di luar negeri harus lebih sering di lakukan. Ini akan membentuk mental fighter lebih baik. Jangan cepat puas, mental juara harus dijaga, " pesannya. (tom)