Bingungnya Pengantin yang Akan Menikah di Tengah Wabah Corona
Mata Irra Chorina Octora tampak berbinar usai menjalani resepsi di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Dia adalah salah satu dari dua pasangan mempelai yang menjalani resepsi di Gedung Negara Grahadi Surabaya siang tadi. Di balik wajah sumringahnya itu, Ira yang mendapatkan jodoh pria Turki ini, sebenarnya masih punya sedikit masalah. Masalah itu adalah, soal uang yang terlanjur dibayarkan untuk resepsi pernikahan mereka. Apakah masih bisa dikembalikan?
Masalah kedua adalah, soal kepastian kapan dia akan bisa mengikuti suami pulang ke Turki. Irra Chorina Octora bersama suaminya Yavuz Ozdemir sebelum menikah, memang sudah punya rencana. Irra akan mengikuti suaminya hidup di Turki.
Kebingungan yang dialami oleh Irra ini sebenarnya tak terjadi hari ini. Melainkan sejak pandemi virus corona melanda dunia. Pasangan lintas negara yang berkenalan lewat media sosial ini sebenarnya sudah merencanakan nikah jauh-jauh hari. Awalnya, pernikahan mereka akan melangsungkan pernikahan pada tanggal 29 Maret 2020 nanti. Berbagai persyaratan pun sudah diselesaikan. Mulai dari administrasi KUA hingga pesta resepsi pernikahan. Sayang, semua rencana itu harus buyar karena wabah virus corona. Uang sebanyak Rp32 juta yang sudah terlanjur dibayarkan untuk resepsi, entah bisa kembali atau tidak.
"Kita sudah booking di restoran. Tapi ternyata dari pihak kami yang inginnya dibatalkan. Soalnya kan tak mungkin. Jika ditunda pun, kapan mau dilaksanakan?" kata Irra seusai acara resepsi Grahadi.
Sang suami, Yavuz Ozdemir yang datang dari Turki sejak 15 Maret 2020 lalu juga tak kalah bingungnya. Awalnya keluarga Yavuz juga berencana datang ke Surabaya. Namun terpaksa batal karena virus corona. Pemerintah Turki dan Indonesia sama-sama memberlakukan lockdown untuk keluar masuk gerbang negara. Alhasil, nikahan Yavus dan Irra hanya didatangi keluarga Irra yang berada di Surabaya.
Takut acara pernikahannya malah batal sama sekali, Irra dan Yavuz pun akhirnya melobby KUA dan Masjid Nasional Al-Akbar. Mereka minta memajukan tanggal akad pernikahan. Dari awalnya 29 Maret menjadi tanggal 25 Maret 2020. Akhirnya bisa.
"Suami yang ketakutan sendiri. Dia takut kalau tanggal 29 Maret malah kita tidak jadi menikah. Akhirnya kita laksanakan sekarang," kata Irra.
Satu memang masalah sudah selesai. Mereka jadi menikah, meski tanpa resepsi yang mewah. Masalahnya kini, tinggal uang yang terlanjur dibayarkan apakah bisa kembali, dan kepastian mereka berdua bisa terbang ke Turki. Seharusnya, mereka langsung terbang ke Turki pada tanggal 9 atau 10 April. Tiket dan visa sebenarnya sudah ada di tangan. Tapi ternyata tak bisa.
"Karena corona, tiket kami dibatalkan dan direschedule oleh pihak maskapai. Entah sampai kapan?" kata Ira.