Bingung Soal Polemik TMS, PSSI Jatim: Harusnya Manajemen Klub Edukasi Suporter
Sekretaris Umum PSSI Provinsi Jawa Timur, Amir Burhanuddin, menegaskan polemik kepemilikan Transfer Matching System (TMS) harusnya tak usah sampai masalah besar seperti suporter turun ke jalan dan membuat protes.
Dia mencurigai, aksi ini terjadi lantaran suporter banyak yang masih belum mengerti soal arti TMS. Seperti pada permasalahan Persebaya dengan Bhayangkara FC. Amir menilai masalah ini tidak perlu terjadi, andaikan klub-klub mau memberikan pengertian TMS itu sendiri.
"Polemik yang banyak berkembang dan ketidakpuasan kepemilikan TMS seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi seandainya manajemen klub mau memberikan pengertian TMS. Setiap klub kan pasti sudah tau jika mereka pasti dapat akunnya," kata Amir saat ditemui di Hotel Cendana Premiere, Selasa 19 Desember 2017.
Amir menambahkan setiap klub-klub yang berlaga di Liga 1 sudah pasti memiliki akun TMS yang diberikan oleh PSSI. Setelah itu, PSSI nantinya akan mengkonfirmasi setiap akun TMS milik klub yang ingin membeli sejumlah pemain asing ke FIFA pusat.
"PSSI sebagai induk sepakbola tanah air nantinya akan memberi tahu ada klub-klub tertentu yang berlaga di Liga 1. Dari situlah mereka bisa mendatangkan pemain asing tanpa harus ke negara asal sang pemain incarannya," tegasnya.
Menurut Amir, tidak butuh waktu lama sebuah klub untuk mengaktifkan akun TMS miliknya. Begitu sudah terkonfirmasi, PSSI lah yang kemudian menindaklanjuti akun ke FIFA.
"Tidak butuh lama. Nanti klub bisa gunakan untuk beli pemain asing," tutup dia. (hrs)
Advertisement