Bima Aryo Soal Tragedi Sparta, Anjing yang Gigit Pembantunya
Presenter televisi sekaligus Youtuber Bima Aryo sempat ramai diperbincangkan publik. Salah satu anjing peliharaannya bernama Sparta, berjenis belgian malinois, menggigit pembantu rumah tangganya, Yayan, hingga tewas, pada 30 Agustus 2019.
Selama ini Bima dikenal sebagai public figure pecinta anjing. Dia memiliki enam peliharaan di kediamannya di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
Mereka terdiri lima anjing dan satu kucing. Keenamnya kerap kerap tampil di akun Youtube miliknya, The Golden Family.
Selain Sparta, Bima juga memiliki anjing gembala lainnya bernama Anubis. Anubis merupakan jenis herder Jerman.
Ada juga anjing jenis pudel yang bernama Aboneta. Dua anjing terakhir dinamai Snowee dan Snowa. Ia juga memiliki seekor kucing hitam bernama Akeera.
Dalam akun Youtubenya yang memiliki lebih dari 900.000 subscriber itu, Bima membuat konten-konten yang melibatkan piaraannya itu.
Sparta yang menggigit Yayan merupakan anjing yang paling sering diajak Bima menjadi bintang di akun Youtubenya.
Sparta sakit pun, Bima mengabarkannya kepada penonton kanalnya. Demikian juga saat Sparta telah sembuh. Saat foto prewedding, Bima juga mengajak Sparta sebagai 'bintang tamu'.
Bima juga banyak memposting Sparta di akun Instagramnya yang diikuti 172 ribuan akun.
Kini Sparta dan Anubis telah diangkut ke Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur.
Lama bungkam, Bima Aryo akhirnya angkat bicara soal tragedi Sparta. Ia mengaku masih sangat terpukul dengan kejadian ini. Ia meminta publik turut mendoakan mendiang pembantunya.
Menurut Bima Aryo, Sparta telah mengenal pembantunya dan tak menganggapnya sebagai ancaman.
"Nah, Bi Yayan sendiri sudah pernah kasih makan, sudah biasa sayangin (Sparta). Sparta pun sudah bisa tanpa penutup mulut berada di antara kita semua," ujar Bima melalui video berjudul "TRAGEDI SPARTA - Mohon Doanya", yang diunggah di kanal YouTube The Golden Family.
Bima menjelaskan, ia akan selalu mengenalkan Sparta kepada siapa pun yang akan bekerja di rumahnya.
Hal ini dilakukan Bima untuk memastikan para pekerja nyaman. Begitupun dengan Sparta.
Untuk orang asing yang tak selalu berada di rumah Bima, pengenalan cukup dilakukan dalam waktu beberapa menit.
Namun untuk pekerja yang selalu berada di rumah, Bima memberikan pengenalan lebih intensif dalam waktu empat hingga lima hari.
"Di mana mereka dateng mereka (pekerja) telah diberitakan dulu bahwa ada seekor anjing atau dua ekor anjing di sini. Dan apakah mereka siap untuk bekerja dengan anjing," ujarnya.
"Kalau mereka sudah tahu dan mereka udah siap baru mereka akan datang ke rumah," lanjutnya.
Menurut Bima, pola pengenalan ini dilakukan sesuai standar. Selama proses pengenalan Sparta dan anjing-anjing lain milik Bima akan dikenakan muzzle atau penutup mulut untuk menghindari hal-hal yang tak terduga.
"Di pagi hal pertama gue akan breafing mereka, gue ngasih tahu gimana caranya berkenalan, terutama untuk Sparta," kata dia.
"Lalu sparta akan gue keluarin dengan muzzle, no eye contact, no touch, mereka akan tenang dan Sparta seperti biasa tidak akan mengerang atau tidak akan marah apalagi kalau kita no eye, contact no touch. Pada saat Sparta nempel gue akan mengizinkan mereka untuk nyayangin," paparnya.
Menurut Bima pengenalan ini juga telah dilakukan untuk Yayan. Untuk itu, Bima tak menyangka Sparta menyerang pembantunya hingga tewas karena kehabisan darah.
"Almarhumah Bi Yayan sudah pernah kasih makan, sempat sayangin, sempat pegang. Bahkan teman sebelumnya dari Sparta yang keluar meluk. Di mana gue sendiri kaget," tuturnya.