Bila Suku Dayak Beratraksi Bareng dengan Pedangdut Malaysia
Suasana perayaan HUT ke-189 Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa 18 Desember meriah nian. Ada dua hal yang memicu kemeriahan itu. Pertama penampilan Suku Dayak saat pawai budaya, dan aksi penyanyi Malaysia Shiha Zakir.
Pawai budaya dilakukan dari Bundaran Madani. Pelepasan dilakukan Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad. Peserta pawai berjumlah sekitar 5000 orang. Mereka terbagi dalam beberapa kelompok.
Peserta pawai harus menempuh jarak sekitar 1,8 kilometer menuju Dataran Engku Putri. Pawai ini menampilkan berbagai budaya di Indonesia. Mulai dari Batak, Jambi, Sumatera Selatan, hingga Kalimantan.
Namun, yang paling menarik perhatian adalah aksi Suku Dayak. Dengan menyertakan 8 orang, atraksi ini menampilkan atraksi yang memicu adrenaline. Dengan golok dan gergaji tajam, mereka berkali-kali menyayat tangan, kaki, sampai lidah. Namun tidak ada cidera sedikit pun.
Menurut Ketua Tim Suku Dayak dalam pawai itu, Panglima Perang Punan, persiapan telah mereka lakukan sejak sebulan lalu.
“Kita campuran dari berbagai warga Kalimantan yang ada di Batam. Dan kita sudah diberitahu kegiatan ini sejak sebulan lalu. Makanya persiapan sudah lama kita lakukan,” tutur Punan.
Mengenai atraksi kekebalan yang ditampilkan, Punan mengaku ada ritual khusus. “Pasti ada ritual. Tapi tidak repot dan tidak memakan waktu lama. Dengan ritual ini, siapa pun mampu kebal terhadap senjata tajam. Ini ritual khas Dayak,” kata Punan tanpa merinci ritual yang dimaksud.
Selain atraksi Suku Dayak, ribuan penonton yang memadati Dataran Engku Putri juga mendapat suguhan lain. Yaitu aksi paenyanyi dangdut asal Malaysia yang juga jebolan Dangdut Akademi Asia Shiha Zakir, dan penyanyi dangdut jebolan KDI Isye.
Kedua penyanyi ini mampu membuat penonton bergoyang. Apalagi mereka membawakan lagu-lagu yang nge-hits. Seperti Sayang milik Via Valen, Syantik milik Siti Badriah, hingga lagu Goyang Maumere yang sukses membuat Walikota Batam, Wakil Walikota Batam, Kepala Dinas Pariwisata Batam dan tamu undangan lain bergoyang.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, mengatakan rangkaian HUT ini mampu menarik minat wisatawan Malaysia.
“Kita kedatangan tamu asal Malaysia, ada juga wisatawan dan travel agen dari Johor. Kalau jumlah kita belum pastikan. Tapi kehadiran bintang tamu dari Malaysia cukup berpengaruh,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Boeralimar, mengaku jika pelaksanaan HUT Batam tahun ini masih berupa pesta rakyat.
“Kemasannya masih pesta rakyat. Tapi setahun atau dua tahun mendatang kita akan tingkatkan. Tujuannya agar lebih go international. Targetnya pun wisatawan mancanegara,” paparnya.
Boeralimar juga berharap rangkaian HUT Batam bisa masuk agenda tetap Kementerian Pariwisata. “Bahkan jika bisa menjadi Calendar of Event Kementerian Pariwisata biar gaungnya lebih terdengar lagi,” katanya.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh mengutarakan hal serupa.
“Treatment berbeda memang harus dilakukan. Karena, Batam adalah ujung tombak untuk mendatangkan wisatawan cross border. Jadi kemasan kegiatannya harus terus diperbaiki. Harus ada inovasi agar wisatawan bisa terus berdatangan,” katanya. (*)