Bila Pemimpin Tak Miliki Etika dan Moral, Ini Akibatnya
Kepemimpinan merupakan suatu elemen atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain untuk menggapai tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut harus diindahkan dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan etika dan moral.
Maka dari itu Fokkermapi (Forum Komunikasi dan Kerjasama Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Se-Indonesia) menyelenggarakan seminar kepemimpinan bertajuk “Etika Pemimpin Dalam pemerintahan” pada Selasa (21/11) di Gedung AR Fachrudin B lantai 5 UMY.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Kongres Nasional yang berlangsung pecan lalu. Bertujuan untuk mereflesikan betapa pentingnya suatu etika dan moral dalam kepemimpinan maupun kehidupan sehari-hari.
Inu Kencana Syafiie, dosen Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyampaikan bahwa saat ini pola kepemimpinan di Indonesia harus dibenahi. “Kita perlu menyadari bahwa seorang pemimpin adalah representasi dari masyarakat.
“Kalau kita lihat, pola kepemimpinan kita telah berubah menjadi kepemimpinan transformatif dan visioner. Hal ini menjadi suatu kekuatan bagi seorang pemimpin untuk mencapai misi yang lebih besar. Namun dalam menyelesaikan misi tersebut masyarakat juga harus tetap memantau dan mengontrol kebijakan-kebijakan yang diambil oleh seorang pemimpin,” kata Inu, dikutip ngopibareng.id, Rabu (22/11/2017).
Inu menambahkan seorang pemimpin juga perlu memiliki etika dan moral yang baik terutama dalam menjalankan suatu pemerintahan. “Etika itu berangkat dari pola pikir yang positif, karena pola pikir yang baik akan mempengaruhi banyak orang untuk besikap lebih bijaksana. Hal penting lainnya yang perlu dipahami juga oleh seorang pemimpin adalah pengetahuan yang di dalamnya mencakup ilmu, moral dan seni.
“Ilmu akan menentukan sesuatu yang benar dan salah, moral akan menentukan baik dan buruk, serta seni akan menentukan indah dan jelek. Semua itu akan menjadi suatu estetika yang baik jika seorang pemimpin saling berkolaborasi satu sama lain, khususnya pada institusi pemerintahan. Begitu juga dengan seorang pemimpin harus memiliki jiwa kepemimpinan yang bisa menentukan misi sesuai tujuan yang telah dirancang,” ujar Inu.
Kembali ditambahkan Inu bahwa para pemimpin perlu memiliki sifat-sifat utama agar bisa menjadi teladan bagi rakyatnya. “Sifat yang perlu dimiliki pemimpin adalah integritas, moralitas, tanggungjawab, serta memiliki visi yang bagus. Selain itu pemimpin harus bisa menjaga kehormatan, kemampuan berkomunikasi, memiliki iman serta komitmen dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
“Maka untuk itu saya mengharapkan para pemimpin selanjutnya bisa dilahirkan dari mahasiswa llmu Pemerintahan yang memiliki sifat amanah dan jujur, serta tidak mencontoh pemimpin yang tidak memiliki intergritas,” tutup Inu. (adi)
Advertisement