Bila Hidup Kita Halal, Dunia Akan Lebih Baik dan Penuh Berkah
Ketua Pimpinan Wilayah ISNU Jawa Timur Prof. M. Mas’ud Said mengajak masyarakat Muslim untuk benar-benar hidup secara halal. Hal itu diungkapkan saat pembukaan Pelatihan Pendamping PPH (Proses Produk Halal) di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Rabu 23 Maret 2022.
Ratusan pendamping PPH ISNU Jawa Timur yang berasal dari Sidoarjo mengikuti pelatihan PPH. Mereka selanjutnya akan diturunkan untuk mendampingi proses sertifikasi produk halal IKM melalui jalur self declare (pernyataan mandiri).
Menurut Prof. Mas’ud, hidup halal yang dimaksud adalah memastikan bahwa produk makanan dan barang-barang lain yang bersentuhan langsung dengan aktivitas sehari-hari dipastikan halal.
"Jika semuanya sudah dipastikan halal, maka percepatan Indonesia menjadi pusat halal pada tahun 2027 akan segera tercapai. Kalau kita hidup, memiliki rizky, bergaul dan bekerja secara halal maka negara kita akan sejahtera dan duniapun akan sejahtera", paparnya.
“Halal adalah prinsip. JIka kita sudah mendapatkan rejeki yang halal, mąką harus dipastikan konsumsi kita halal. Produk-produk yang ada ini harus halal semua, karena tidak hanya masyarakat yang mengonsumsi, tapi juga dikirim ke luar,” imbuh Guru Besar Ilmu Pemerintahan yang juga Komisaris Bank Jatim ini.
Bupati Sidoarjo, KH Ahmad Muhdlor Ali menyambut baik pelatihan PPH tersebut. Ia bahkan meminta ISNU Jawa Timur ikut serta mendampingi program UKM naik kelas di Sidoarjo.
Menurut Gus Muhdlor, program UMK naik kelas adalah upaya dari pemkab Sidoarjo untuk meningkatkan daya saing UMK. Diantaranya adalah dengan melakukan digitalisasi, tertib administrasi sehingga mudah bermitra dengan perbankan, kemudahan kepengurusan ijin serta memiliki label halal. Tahun lalu, pihaknya sudah meluncurkan KURDA SAYANG (Kredit Usaha Rakyat Daerah Sidoarjo Yang Gemilang) dengan bunga 3%/tahun. Semua itu, tambahnya, dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan mutu UMK. Termasuk proses dsertifikasi.
Gus Muhdlor berharap ISNU tidak hanya berhenti memberikan pelatihan, melainkan juga berkolaborasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Koperasi untuk ikut mendampingi UMK. Sebab, 37 persen PDRB Sidoarjo berasal dari sektor industri pengolahan.
“Sebagai kabupaten yang wilayahnya ditempati kawasan industri halal Jawa Timur, kami berkeinginan agar program halal benar-benar bisa diterapkan dari hulu ke hilir. Sidoarjo sebagai kawasan industri halal seutuh-utuhnya.”, imbuh Bupati yang sekaligus Direktur Yayasan Bumi Sholawat Progresif ini. Demikian dilaporkan Imam Kusnin Ahmad.