Bila Herd Immunity Capai 80 Persen, Covid-19 Tak Lagi Menakutkan
Ketua Badan Kesehatan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, Prof Djoko Santoso mengatakan, saat Covid-19 yang sedang melonjak naik masyarakat diingatkan agar tidak hanya dijalankannya Protokol Kesehatan. Namun juga dengan meningkatkan vaksin agar tercapai herd immunity 80 persen.
Menurut Djoko Santoso, jika ada hal yang perlu ditekankan, bahwa covid-19 ini dalam menyerang jiwa itu ada dua hal, yaitu kekurangan oksigen, atau yang disebut hipoxia, dan satu lagi pengentalan darah yang berlebih. Kelahiran Covid-19 di Wuhan ini mengejutkan semua umat di dunia. Bahkan para ahli biologi maupun klinis di seluruh dunia merasa terkejut karena ini aneh.
“Jika demam berdarah mengancam karena penurunan trombosit, tetapi Covid-19 ini terjadi lonjakan yang meningkat. Tetapi oksigennya turun sekali,” ujarnya dalam Webinar seri literasi pandemi yang bertajuk 'Selamatkan Jiwa dari Covid-19, Gimana Caranya?' digelar MUI Jawa Timur, Kamis 8 Juli 2021 malam.
Dalam webinar itu dibahas tentang cara untuk memutus rantai penularan yang demikian memprihatinkan, karena jika di lihat bahwa data kasus ini, pada Juli ini meroket tajam.
Fakta Indonesia dan India
Prof Djoko menambahkan, jika kasus ini meroketnya lagi di Indonesia baru dua minggu berjalan. Kalau melihat India dua bulan sangat meroket 400.000 kasus. Di Indonesia yang baru 40.000 ini sudah tidak kebagian ventilator dan tempat untuk menolong sahabat dan saudara.
“Acara ini merupakan suatu yang kita harapkan bisa memberikan kontribusi agar ledakan yang sangat mengerikan ini tidak terus melaju kencang sebagaimana yang di India,” ujarnya.
Ada faktor-faktor yang perlu diperhatikan sebagaimana yang telah diatur oleh pemerintah. Dan masyarakat harus menguatkan implementasinya. Jadi apa yang terkandung dalam item-item nya dalam regulasi tersebut itu sudah sangat bagus sekali. Namun sejauh mana implementasi itu dapat dilakukan.
Ketika tidak dilakukan kebersamaan yang simultan, maka ledakan 40 ribu kasus itu, tidak menutup kemungkinan nya berlipat-lipat, sehingga hal ini sangat memilukan.
Vaksinasi Massal Diperlukan
Vaksinasi masih di angka 6 persen dan yang baru pertama vaksin itu sekitar 12 persen. Itu masih jauh dari target 80 persen. Kewaspadaan yang sangat tinggi ini perlu disepakati, perlu kita sama-sama kontribusikan dalam satuan waktu yang begitu singkat agar tidak terjadi waktu lonjakan yang meroket tajam sekali.
“Sehingga dengan demikian, topiknya tadi selamatkan jiwa ini sudah sangat pas,” ujar Djoko Santoso.
Dia menambahkan jika selain mengandalkan adanya prokes, ditambah juga dengan mengandalkan adanya keberhasilan vaksinasi untuk mencapai herd immunity 80 persen. Dengan demikian virus yang katanya sembuh sendiri ini akan berdampingan dengan masyarakat.
“Ketika sudah mencapai herd immunity 80 persen maka virus ini tidak sangat menakutkan, akan menjadi seperti flu biasa sebagaimana yang kita alami,” ujar Djoko Santoso.
Advertisement