Bila Hanacaraka Jadi Kode-kode Siber
Tidak terasa kita memasuki hari kedua bulan Muharram (Suro, Jawa) yang dimulai sejak kemarin. Bulan Muharram merupakan bulan pertama sistem penanggalan Islam atau Hijriah yang berdasarkan pada perputaran bulan dan ditetapkan oleh Khalifah kedua Sayidina Umar bin Khattab RA pada 638 M sesuai awal kedatangan Nabi Muhammad SAW di Madinah.
Sebelumnya masyarakat Arab waktu itu umumnya menggunakan penanggalan Masehi dan sebagian kecil menggunakan penanggalan yang berdasarkan perputaran bulan, terutama para nelayan dan pedagang antarwilayah untuk menuntun navigasi di laut dan padang pasir.
Penanggalan hijriah tentu saja sangat dibutuhkan terutama karena penentuan waktu sholat, puasa, dll-nya yang banyak merujuk pada perputaran bulan, di samping matahari. Nama-nama bulan hijriah banyak berbeda dengan yang digunakan oleh orang-orang Arab sebelum Islam. Nama-nama hari yang kita pakai dari Ahad sampai Sabtu merujuk pada nama hari sesuai penaggalan hijriah yang Ahad berarti hari pertama, Senin (Isanain) hari kedua dan seterusnya..
Sampai sekarang ini sebagian negara negara Arab masih menggunakan system waris leluhur mereka. Misalnya Syria Libanon (Bangsa Assyria), di samping kalender Masehi. Mereka dulu dikenal bangsa Assyria yang wilayahnya sampai ke Iraq dan sebagian jazirah Arab. Nama-nama bulan kuno masih dipakai sampai saat ini misalnya Shwat (Sewat) sama dengan Januari, Adaar sama dengan Februari, Nisaan sama dengan Maret, dan seterusnya.
Bangsa kita juga menggunakan sistem penanggalan modern, di samping itu juga tetap menggunakan sistem penanggalan lokal sampai saat ini. Di samping menggunakan nama hari Ahad sampai Sabtu, sebagian kita mengenal Legi, Pahing, Pon, Wage, Kliwon, dll. Khazanah budaya tetap kita pelihara guna menjagi identitas bangsa tercinta.
Bangsa kita punya warisan berharga, tetapi kita lupakan yaitu huruf Jawa kuno (hana caraka) yang dahulu kala menjadi huruf yang digunakan oleh berbagai suku bukan hanya di Pulau Jawa. Huruf tersebut menjadi perekat sehingga identitas kebangsaan tetap utuh terpelihara. Kalau kode-kode (code's) internet (cyber) kita gunakan dengan menggunakan tulisan hanacaraka, hacker tidak akan bisa membobol jaringan siber (cyber) kita.
Menikmati Pagi
Minggu pagi, cuaca Bekasi diliputi awan putih dan matahari malu-malu menampakkan wajahnya. Bagi saya cuaca seperti itu sangat nyaman untuk minum kopi dan menghisap cerutu. Kebetulan seminggu lalu diberi cigar merk Cohiba oleh Mr Zoel Naro, teman dekat sejak 40 tahun lalu. Merk cerutu paling populer, sayang harganya mahal. Jadilah saya menikmati pagi sembari ngopi dan nyerutu. Sambil nyerutu saya sedang memikirkan dampak serangan roket Iran dan Hamas terhadap Israel.
Jawaban saya sebenarnya sudah ada karena tiga bulan lalu saya mendapat pertanyaan tertulis dari Sheikh Hisham Najjar, Al-Azhar Mesir (teman dekat Sheikh Najih Ibrahim, pendiri Jamaah Islam Mesir yang telah sadar dan juga penulis pengantar buku tulisan saya pada 2014 - tentang Al Qaeda).
Jawaban saya tersebut kemudian diterbitkan oleh majalah berbahasa Arab yang terbit di London. Intinya jawaban saya adalah perdamaian israel - Palestina akan terwujud, jika Iran sebagai kekuatan regional dilibatkan dalam proses perdamaian. Pertanyaan Sheikh Hisam Najjar disampaikan via adinda Muqoddas, alumni Al Azhar.
Insya Allah, summary jawaban tersebut akan saya tulis minggu depan di Facebook iniā¦ Hari Ahad santai dulu.
DR KH As'ad Said Ali
Pengamat sosial politik, Mustasyar PBNU periode 2022-2027, tinggal di Jakarta.