Bikin Status di Facebook, Dokter di Myanmar Ditangkap
Seorang dokter di Myanmar dituntut dengan pasal melecehkan agama, setelah mengkritik rahib Budha dari kelompok konservatif dalam perdebatan perlu tidaknya edukasi seksual di sekolah.
Dokter bernama Kyaw Win Thant berusia 31 tahun, ditangkap pada Selasa, 19 Mei 2020 setelah sejumlah rahib mengamuk di sebuah kuil di kota Meiktila. Di kuil itu, Kyaw meminta maaf atas status Facebooknya. Serangan pada Kyaw berasal dari komentar yang diunggah oleh banyak rahib yang tak suka dengan rencana edukasi seksual dari pemerintah.
Video serangan atas Kyaw yang viral di media sosial menunjukkan ratusan orang yang datang ke biara menuntut Kyaw dan menyerukan "tangkap dia' atau "bunuh dia".
Kemudian sejumlah sumber, termasuk dari Kementerian Agama di Myanmar mengkonfirmasi jika Kyaw ditangkap pada Selasa dan dituntut dengan pelecehan agama. Ia terancam dipenjara selama dua tahun jika terbukti bersalah.
Unggahan Facebook yang telah dihapus dan tak bisa diverifikasi oleh Reuters, menggunakan bahasa yang dianggap menyinggung rahib serta mempertanyakan apakah pemuka agama Budha itu pantas untuk menolak proposal pendidikan seksual itu.
Isu tersebut kini sedang menjadi polemik di media sosial namun tetap menjadi isu yang tabu di kelompok konservatif, terutama di negara Budha di mana rahib menjadi sumber panduan moral sejak lama.
Sementara pendiidkan seksual mendapat dukungan dari kelompok perempuan, aktivis, dan dari generasi muda namun banyak ditantang oleh kelompok nasonalis, konservatif dan banyak orang tua.