Bikin Rusak Jalan, Warga Desa Cantuk Banyuwangi Cegat Truk Pasir
Hilir mudik dump truk pengangkut pasir melewati jalan Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi sudah menjadi pemandangan yang lazim tiap hari. Maklum, tak jauh dari desa ini ada tambang pasir.
Hilir mudiknya dump truk pengangkut pasir ini juga menjadi masalah. Jalan desa menjadi rusak, karena rata-rata dump truk pengangkut pasir over kapasitas. Bahkan pernah juga menyebabkan kecelakaan warga.
Jengkel dengan kondisi yang seperti itu, Pemerintah Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi akhirnya membuat keputusan. Pemerintah desa melarang dump truk yang over kapasitas melintas di wilayah desa ini.
"Sudah tidak ada cara lain, warga kumpul dalam rangka membuat keputusan bersama menolak semua kendaraan dump truk yang melebihi kapasitas melewati Desa Cantuk," jelas Kepala Desa Cantuk, Masbudi, Selasa, 5 Juli 2022.
Selasa siang, warga Cantuk berkumpul di lapangan setempat. Mereka kemudian menuju jalan di perbatasan dengan desa sebelahnya. Mereka berjaga untuk memastikan tidak ada dump truk yang melebihi kapasitas melewati jalan di wilayah Desa Cantuk.
Tidak hanya dijaga, warga bersama pemerintah desa juga membuat portal berupa tong yang diisi dengan cor dan dipasang di jalan sehingga hanya kendaraan roda empat kecil saja yang bisa melintas.
"Selama ini warga tidak pernah melarang silakan lewat tapi yang standar dan tidak melebihi kapasitas," jelasnya.
Menurutnya, dalam sehari ratusan dump truk yang melintas di Desa Cantuk. Akibatnya jalan yang dilintasi dump truk rusak, banyak terjadi kecelakaan. Anak yang hendak berangkat sekolah harus memutar karena jalannya rusak.
Berdasarkan aturan, dump truk standar kapasitas normalnya memuat delapan ton. Jika lebih dari itu menurutnya sudah melebihi kapasitas.
"Ini sudah berlangsung sejak awal saya menjabat kepala desa. Saya sudah dua periode dan periode kedua ini sudah hampir habis. Jadi sudah sekitar 10 tahun," ungkapnya.
Pihaknya sudah berulang kali melakukan sosialisasi dan mengambil langkah persuasif. Namun upaya itu tidak pernah berhasil. Sehingga kali ini warga akan berjaga di wilayah perbatasan agar dump truk yang melebihi kapasitas tidak melintas di wilayah Desa Cantuk.
"Kita akan jaga 24 jam," tegasnya.
Hudairik, 61 tahun, salah seorang warga Desa Cantuk, menjelaskan, dump truk yang membawa material itu melintas siang malam. Bahkan menurutnya dini hari pun ada truk yang melintas. Sehingga kondisi ini sangat meresahkan warga.
"Jam 1, jam 3 malam masih lewat, jadi tidak hanya merusak jalan tapi juga mengganggu masyarakat istirahat," jelasnya.