Bikin Dokumenter di Malaysia, Wartawan Aljazeera Diperiksa Polisi
Polisi Malaysia berencana memeriksa wartawan Aljazeera atas produk dokumenter mereka yang bercerita tentang penangkapan imigran ilegal. Pemerintah Malaysia menuduh dokumenter itu bertujuan membuat citra Malaysia menjadi buruk.
Dilansir dari Reuters, Polisi akan memanggil Aljazeera sebagai bagian dari penyelidikan yang digelar setelah sejumlah komplain diajukan terhadap dokumenter itu, kata Inspektur Jenderal Polisi Abdul Hamid Bador, pada Selasa 7 Juli 2020.
"Ini adalah tanggung jawan polisi untuk menyelidiki, apakah ada elemen hasutan atau perbuatan yang salah," katanya dikutip dari Malaysia Gazette.
Sementara, Menteri Pertahanan Ismail Sabri Yaakob juga meminta kepada Aljazeera pada pekan ini, agar meminta maaf kepada warga Malaysia, dan mengatakan tuduhan atas diskriminasi dan rasisme yang dilakukan pemerintah pada imigran ilegal adalah tidak benar.
Aljazeera sebelumnya telah membuat dokumenter berjudul "Locked up in Malaysia's Lockdown", diproduksi oleh program berita 101 East. Dokumenter fokus pada ribuan imigran ilegal yang ditangkap selama razia di wilayah yang menjalani lockdown ketat.
Dokumenter itu memantik kemarahan di dunia maya, sementara petugas Malaysia menuduh berita itu tidak akurat, menyesatkan, dan tidak fair.
Kemarahan muncul mengikuti kekhawatiran atas ancaman kebebasan pers di bawah pemerintahan Muhyiddin Yassin. Juga atas tuduhan yang dialamatkan pada warga asing dan pengungsi yang dituduh menyebarkan virus corona, dan menjadi beban bagi negara.