BIJB Kertajati Dioperasikan, Pariwisata Jabar Pasti Lari Kencang
Pariwisata Jawa Barat akan berlari semakin kencang. Sebab, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka, akan dioperasikan Kamis (24/5).
Akses kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pun semakin terbuka. Pesawat pertama yang akan tiba di BIJB Kertajati, berasal dari Jakarta dan Bandung.
Rencana pengoperasian BIJB Kertajati tersebut disampaikan Direktur Operasi Airnav Wisnu Darjono. Ia menyampaikan hal tersebut usai mengikuti rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (22/5). "Kita sudah siap. Tanggal 24 Mei Kertajati diresmikan," kata Wisnu.
Hanya saja, Wisnu mengaku belum mengetahui detail pengoperasian tersebut. Termasuk maskapai apa yang akan beroperasi. "Dari tanggal 24 Mei, Kertajati akan open operasi. Tapi maskapai mana yang terbang, saya belum tahu. Karena itu urusan direktorat angkutan udara," sambung dia.
Kehadiran BIJB Kertajati membuat pariwisata Jawa Barat punya masa depan cerah. Apalagi dengan dorongan Kementerian Pariwisata (Kemenpar). Pengelola BIJB Kertajati juga siap memberikan dukungannya untuk pariwisata Jawa Barat.
Direktur Utama BIJB, Virda Dimas Eka Putra mengatakan, pihaknya akan mendukung promosi pariwisata. Virda juga mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang konsisten mempromosikan Jawa Barat.
"Penerbangan perdana ini adalah awal kegembiraan ini. Kedepannya, kami pun siap mendukung semua program pemerintah, termasuk Kemenpar. Salah satu langkah konkritnya adalah di Bandara nanti, tepatnya di lantai tiga BIJB. Kami sediakan space untuk mempromosikan keindahan objek wisata Jawa Barat, khususnya Majalengka, kepada penumpang yang baru mendarat. Lokasi tersebut sangat strategis, apalagi bentuknya sangat menarik berupa dome berbentuk pohon jati," ujar Virda.
Selain itu, lanjut Virda, ada dua taman di area kedatangan. Taman ini dapat digunakan untuk menampilkan pertujukan kesenian daerah. Hal ini juga bisa menggundang minat wisatawan.
"Itu kami sediakan dengan tujuan dapat mendorong pariwisata di Jawa Barat. Jika semua bersatu, maka pariwisata pasti maju. Saya itu optimis banget dengan pariwisata Jawa Barat. Permasalahannya itu hanya satu, soal akses. Nah, akses itu sudah punya solusi yakni bandara," imbuhnya.
Dijelaskan Virda, sebagai upaya mendongkrak promosi pariwisata, pihaknya akan mengadakan gethering dengan para agen travel. Hal ini untuk merumuskan destinasi pariwisata Jawa Barat yang dapat dipromosikan kepada wisatawan. nantinya, akan dibuat paket-paket wisata yang dapat dipilih oleh para wisatawan.
"Keberadaan BIJB harus menjadi stimulus kemajuan pariwisata. Untuk itu kami juga akan terus meramu berbagai langkah strategis untuk memperkuat sektor pariwisata," ujarnya.
Hal senada diungkapkan Direktur Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Arthur Supardan Nalan. Menurutnya, Rotor Pariwisata Provinsi Jawa Barat (Jabar) dipastikan akan semakin kencang. Terlebih setelah BIJB resmi dioperasikan.
"BIJB merupakan peluang besar bagi pengembangan pariwisata Provinsi Jabar. pertumbuhan dan perkembangan pariwisata yang selama ini terbatas, akan meluas dengan adanya BIJB Kertajati. Bukan hanya daerah Majalengka dan Cirebon, bahkan sampai ke kawasan Ciamis, Tasik dan Garut, hingga sampai kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi," katanya.
Arthur menuturkan, Jabar dikaruniai dengan berbagai potensi pariwisata. Bentangan pegunungan bertanah subur dan juga garis pantai yang elok, membuat Provinsi Jabar nyaris memiliki semuanya. Selain itu, Jabar memiliki keanekaragaman seni, budaya, serta kuliner.
"Pariwisata Jabar akan memasuki babak baru dengan beroperasinya BIJB Kertajati. Seluruh potensi pariwisata akan terbuka lebar. Tentunya hal ini akan mengundang banyak wisatawan untuk datang dan menikmati Jabar. Imbasnya tentu peningkatan perekonomian masyarakat," papar pria yang akrab disapa Prof Arthur tersebut.
BIJB Kertajati sendiri memiliki lahan seluas 1.800 hektare. Bandara ini memiliki terminal berkapasitas 5,6 juta penumpang pertahun pada tahap pertama. Konsep smart Airport pun dianut oleh BIJB. Dukungan fasilitas seperti airport miniature, mini cinema, aircraft simulator, pusat teknologi kreatif, serta aciation training center research and development center juga dipersiapkan.
Bandara tersebut memiliki landas pacu berukuran 2.500 x 60 meter dan akan diperpanjang menjadi 3.000 x 60 meter.
Bandara BIJB Kertajati juga akan terkoneksi dengan berbagai moda transportasi termasuk kereta api. Selain itu, saat ini juga tengah dibangun jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Dengan tol ini, Bandara Husen di Bandung akan terintegrasi dengan Bandara Kertajati. Tol ini diharapkan rampung pada akhir 2018.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga semakin yakin pariwisata Jawa Barat akan semakin terdongkrak dengan dukungan semua pihak. Apalagi dukungan itu juga hadir dari pengelola BIJB.
"Tidak bisa dipungkiri aksesibilitas merupakan salah satu hal penting dalam meningkatkan pertumbuhan pariwisata. Potensi besar pariwisata Jawa Barat akan semakin terangkat dengan hadirnya BIJB. Pengelola BIJB pun berkomitmen kuat untuk mendorongnya. Saya yakin percepatan dapat dilakukan dan masyarakat akan semakin sejahtera,"kata Menpar Arief Yahya.(*)
Advertisement