Bijak Berkomunikasi Di Media Sosial
oleh Dhian HP
Media sosial membuka ruang bagi kita untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi dengan jejaring yang lebih luas dibandingkan interaksi fisik. Meski tidak bertemu muka, bukan berarti kita boleh berkomentar sesuka hati.
Ada beberapa jenis komentar di media sosial. Antara lain, tanggapan atau komentar pada konten berita atau konten informasi, tanggapan pada konten berupa ulasan di marketplace, rating untuk layanan melalui aplikasi digital, dan tanggapan atas postingan akun media sosial lain yang berupaya diviralkan dengan cara memasang tagar/hashtag.
Tidak hanya postingan dari kita, komentar terhadap postingan orang lain pun, tetap harus kita lakukan dengan baik. Etika tetap harus dijaga saat kita menggunakan media sosial agar tidak terjerembab pada konflik sosial, pelanggaran norma, hingga pelanggaran hukum.
Jejal Digital Tidak Akan Hilang
Ketika kita beraktivitas di media sosial, pada dasarnya kita meninggalkan jejak digital. Jejak tersebut bisa terekam untuk jangka waktu yang panjang, bahkan masih bisa terekam atau tersebar, meski postingan asli Anda sudah dihapus.
Banyak pihak yang kini melakukan profiling berdasarkan pada postingan di media sosial, misalnya saat rekrutmen aparatur sipil negara atau rekrutmen calon pegawai swasta. Salah satu calon taruna Akmil sempat digugurkan karena di masa lalu sempat terekam mengibarkan bendera organisasi terlarang. Ada juga curhat salah satu alumnus kampus terkemuka dengan IPK tinggi yang gagal dalam tes wawancara karena HRD menyodorkan printout postingan di media sosialnya saat berkata kasar pada ibu kos.
Tips Bermedia Sosial
Ada sejumlah tips bermedia sosial yang sehat tanpa khawatir:
1. Bijaklah memilih teman di media sosial.
Tidak ada kewajiban kita mengikuti (follow) balik pada akun medsos yang mengikuti akun medsos kita. Pilih yang benar kita kenal atau sesuai dengan minat kita. Jika ada jejaring di medsos kita, yang menyampaikan hal tak menyenangkan, mute, unfollow, dan blok akun tersebut. Cara ini akan bisa mengurangi infomasi-informasi yang tidak benar, hoaks, atau bahkan konten yang sangat tidak baik.
2. Bacalah konten yang benar-benar Anda butuhkan.
Hindari membaca informasi dari narasumber yang tidak Anda kenal kapasitasnya. Bila masih meragukan atau mengandung informasi yang belum diketahui kebenarannya, jangan memberi tanda menyukai atau bahkan meneruskan pesan tersebut.
3. Jangan membuka link yang tidak Anda yakini aman
Banyak virus yang tersebar di media sosial yang mengancam keamanan data diri bahkan perangkat yang Anda gunakan.
4. Jangan pernah membagikan informasi personal, foto kartu identitas, akun perbankan, kartu ATM/rekening koran, kata sandi, atau data sensitif lain di media sosial.
5. Hindari menyebarkan sandi atau menggunakan kata sandi yang mudah dibuka pihak lain. Gunakan kata sandi dengan kombinasi huruf kapital dan huruf kecil, angka, dan tanda baca.
6. Hindari meluapkan emosi di media sosial
Jejaring di media sosial bukan teman curhat. Hindari meluapkan emosi di media sosial karena akan menjadi boomerang, meskipun menggunakan akun anonim. Pastikan hanya konten yang baik dan bermanfaat yang Anda bagikan untuk khalayak.
7. Hindari konten bernada hasutan, informasi palsu, dan ujaran kebencian
Jangan menggunakan medsos untuk mengajak orang lain melakukan perbuatan yang tidak baik atau melanggar hukum. Jangan menyebarkan konten yang tidak anda yakini kebenarannya 100 persen. Jangan mengomentari hal yang asusila, menghina, mencemarkan nama baik, dan berbau judi.
8. Kurangi waktu
Kurangi waktu untuk berselancar di dunia maya, perbanyak waktu untuk membuat karya bermanfaat atau membaca buku.
9. Hindari sikap defensif bila ada yang menyerang postingan Anda.
Tidak perlu terburu-buru membalas “serangan” di medsos. Jelaskan dengan tenang dan berkelas. Gunakan humor bila perlu. Minta mereka menghubungi secara pribadi untuk mendiskusikan permasalahan. Minta mereka menghapus unggahan bila informasi yang disampaikan tidak benar dan merusak reputasi.