Biden Janjikan Serangan Lanjutan pada ISIS-K di Afghanistan
Perang Amerika Serikat melawan ISIS-K atau IS-K terus berlanjut. Setelah otak ISIS-K diklaim tewas akibat serangan drone, Presiden Joe Biden menjanjikan serangan lanjutan untuk memburu seluruh pihak yang terlibat dalam ledakan bom bunuh diri di bandara Afghanistan.
Biden Janjikan Serangan Lanjutan
Joe Biden menjanjikan serangan yang lebih fatal untuk memburu pihak yang terlibat dalam bom bunuh diri di bandara Afghanistan. 13 pasukan Amerika Serikat tewas dalam bom yang membuat 170 nyawa melayang itu.
Sebelumnya, Amerika Serikat mengklaim telah menembak mati arsitek di balik ISIS-K. "Serangan itu bukan yang terakhir. Kami akan melanjutkan untuk memburu semua orang yang terlibat salam serangan itu," kata Biden dalam pernyataanya, Sabtu, 28 Agustus 2021. "Serangan akan terjadi dalam 24x36 jam," katanya.
Serangan Sebelumnya
Amerika Serikat mengklaim telah melancarkan serangan udara di Afghanistan dan menewaskan dua petinggi ISIS-K, serta beberapa pihak terluka.
AS juga menyebut tak ada warga sipil yang jadi korban dalam perang memburu ISIS-K itu. Namun AS menolak memberikan komentar jika orang-orang yang diburu adalah mereka yang terlibat langsung dengan bom bunuh diri.
"Mereka adalah fasilitator dan otak ISIS-K. Itu sudah jadi alasan yang kuat," kata juru bicara Pentagon, John Kirby, dikutip dari Al Jazeera.
Kutukan Afghanistan
Sementara serangan pertama dari Amerika Serikat mendapat kritik dari Taliban. Mereka menyebut serangan AS terhadap ISIS-K sebagai "serangan terhadap wilayah Afghanistan."
Informasi setempat menyebut Taliban akan segera menguasai bandara, setelah AS hengkang pada 31 Agustus nanti. Mereka juga akan mengumumkan susunan kabinet baru. Belum diketahui apakah kabinet akan mengakomodir ISIS-K. (Alj)