Bidang Pendidikan, Alokasi Terbesar APBD Jatim 2021
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono menghadiri sidang paripurna DPRD Jatim.
Pada sidang paripurna kali ini, Khofifah menyampaikan Nota Keuangan untuk Raperda APBD Jatim tahun 2021. Dalam penyampaiannya, ia mengatakan bahwa alokasi terbesar RAPBD Jatim Tahun Anggaran 2021 sebesar 51,74 persen diperuntukan untuk sektor pendidikan di Jawa Timur.
"Urusan pemerintahan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar pendidikan dialokasikan untuk Dinas Pendidikan sebesar 11,868 triliun rupiah, kira-kira 51,74 persen dari belanja Perangkat Daerah pada RAPBD 2021," kata Khofifah.
Khofifah menjelaskan, bahwa angka 51,74 persen itu diprioritaskan untuk peningkatan layanan mutu pendidikan di Jawa Timur. Di antaranya Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP), Honorarium kinerja guru non PNS, pembangunan/perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, serta untuk Bantuan Operasional Daerah untuk Lembaga Madrasah Diniyah (BOSDA-MADIN).
"Tujuannya untuk meringankan beban biaya operasional sekolah bagi peserta didik pada sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah maupun oleh masyarakat,"jelasnya.
Sementara itu, bidang kesehatan memperoleh alokasi terbesar kedua APBD Jatim (TA) 2021 setelah pendidikan. Khofifah mengatakan, untuk sektor kesehatan, Pemprov Jatim mengalokasi 19,52 persen dari belanja Perangkat Daerah pada RAPBD Jatim (TA) 2021.
"Untuk kesehatan dialokasikan sebesar 4,478 triliun rupiah, hampir setara dengan 19,52 persen dari belanja Perangkat Daerah pada RAPBD TA 2021 di antaranya adalah alokasi pada Dinas Kesehatan sebesar 455 miliar 494 juta rupiah lebih dengan prioritas pada JKN," paparnya.
Ia berharap, anggaran APBD Jawa Timur 2021 benar-benar bisa mensejahterahkan masyarakat dan memberi dampak baik bagi seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, ia berharap APBD Jatim 2021 bisa mengangkat kembali ekonomi warga yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.