Bidan Ceroboh, Tinggalkan Jarum dalam Anu Pasien Setelah Melahirkan
Lazimnya perempuan habis melahirkan, tentu ada perasaan bahagia karena mendapatkan karunia anak. Namun yang dialami oleh perempuan warga Kelurahan Cepu, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora JawaTengah ini sedikit berbeda. Dia harus menjalani tindakan medis tambahan, gara-gara kecerobohan seorang bidan yang menolong persalinannya. Ada patahan jarum yang tertinggal di alat kemaluannya.
Ceritanya, Sunti Suprapti (24) pada Jumat 16 Maret lalu menjalani proses persalinan di Puskesmas Cepu dengan didampingi oleh keluarganya. Keesokan harinya, 17 Maret dinihari, sekitar pukul 00.05 WIB Sunti berhasil melahirkan dengan selamat.
Kakak kandung Sunti, Nurul Sujidah (39), menceritakan, setelah menjalani persalinan, bidan Puskesmas yang berinisial G pun menjahit jalan lahir di jabang lahir Sunti. Namun entah bagaimana ceritanya, saat menjahit jalan lahir itu, ternyata jarumnya patah. Parahnya lagi, si bidan G mengira, jika patahan jarum tersebut jatuh ke lantai. Ia pun dengan santai meminta jarum pengganti yang melanjutkan jahitan.
Usai menjahit jalan lahir, anak Sunti, bidan itu pun kemudian mencoba mencari kembali patahan jarum yang belum ia temukan. Tapi tetap saja, patahan jarum itu tak ditemukan oleh sang bidan.
Akhirnya, Sunti kemudian diperbolehkan pulang dengan diharuskan kontrol. Bidan itu juga datang ke rumah menanyakan kembali kondisi kesehatan adik saya," ujar Nurul, Minggu 1 April 2018.
Kemudian, Senin 19 Maret 2018 lalu, Sunti melakukan kontrol ke Puskesmas Cepu. Oleh pihak Puskesmas Cepu, Sunti kemudian diberi rujukan untuk melakukan rontgent di salah satu klinik laboratorium kesehatan di Cepu, Patra Medica.
"Ternyata hasilnya positif ada patahan jarum tertinggal di dalam jalan lahir adik saya," katanya.
Sunti lantas dirujuk kembali ke Puskesmas Cepu, namun tidak seorangpun dari pihak keluarga yang diperbolehkan untuk mendampingi. Bahkan, handphone yang dibawa oleh Sunti juga dipegang oleh bidan tersebut.
Karenanya, pihak keluarga tidak bisa mengetahui perkembangan yang terjadi. "Ternyata secara diam-diam adik saya mau dirujuk ke Rumah Sakit di Semarang. Meski biaya ditanggung oleh pihak Puskesmas, tapi adik saya tidak mau. Sehingga pihak Puskesmas harus mendatangkan dokter bedah untuk melakukan operasi," ucap Nurul.
Akhirnya Sunti, dioperasi Rumah Sakit Umum (RSU) Cepu. Beruntung, tim medis berhasil mengeluarkan patahan jarum sepanjang 3 sentimeter tersebut.