Bicaranya Kopi Imajinasinya Seksualitas
Madura, (memang) tak ada matinya. Adaaa saja kreativitasnya. Pernah mendengar tidak, ada kapal rusak segede lapangan bola (gajah terlalu kecil soalnya, red), dalam sekali lihat, dalam hitungan detik, berhitung tanpa kalkulator, meraba tanpa alat penaksir canggih, dan seterusnya, orang Madura bisa menghitung berapa tonase besi kapal baja yang hendak dibeli sebagai besi tua.
Mampu menghitung dengan cepat dan tepat pula besaran rupiah untuk menawar harga. Cepat pula mengeksekusi hasil deal setelah penawaran berlangsung. Pernah dengar? Tidak pernah? Wah rugi besar kalau tidak pernah mendengar ini, sebab ini adalah bentuk kreativitas kelas wahid.
Ketika kapal sudah terbeli, lalu disembelih, besi dan baja ditimbang memakai mesin penimbang dengan tingkat error nol koma sekian persen, hasilnya, ternyata hanya 11/12 dengan taksiran manual yang dilakukan oleh mesin penimbang. Huihhh Huebattt tiada duanya. Itulah Madura.
Soal kapal segede lapangan bola selesai ya, sekarang mari bicara soal kopinya. Boleh percaya dan tidak, demikian juga rasanya. Orang Madura sudah tak lagi bicara kehebatan kopi arabika, robusta, exelsa, liberika, varietas bourbon, cattura, andungsari, tipika, ateng, ateng super, dan seterusnya, tetapi sudah out of the box bicara khasiat kopinya. Keren bukan?
Tetapi panjang kalau dibicarakan. Jadi, singkatnya, intinya, khasiat kopi dalam sudut pandang orang Madura ternyata cukup dekat dengan vitalitas. Lebih spesifik lagi, kopi cukup dekat dengan aktivitas seksualitas. Kok? Yes! Berikut ceritanya:
Ramuan Madura, siapa yang tak kenal. Tongkat Madura, juga siapa yang tak kenal. Kopi Madura, nahhh ini rasanya yang kudu dicoba. Jika anda, merasa belum atau kurang menjadi Lake' (lelaki), tak ada salahnya juga menjajal sensasi yang ditawarkan produk “merakyat” ini.
Menikmati kopi, seperti yang tertera dalam imajinasi, biasanya dominan pahit manis kalau kopi diseduh dengan gula. Itu pasti kopi robusta. Kalau kopi arabika cukup berbeda, diseduh tanpa gula bisa bertemu dengan sensasi manis, sensasi buah-buahan, kadang-kadang juga sensasi rempah, pedas, asin, dll, dan tentu saja asam juga pahit. Asyik pokoknya. Ini yang menjadikan negeri ini dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik dunia.
Lalu, Kopi Lake', seperti dalam gambar itu? Uhhh agak sulit mengatakan, karena ukuran ranjang masing-masing orang berbeda. Begitu juga tingkat keempukannya. Sssttt nanti malam boleh dicoba kalau tak percaya. Lalu esok kita diskusi lagi dalam waktu dan gelombang sama. Sesuai tidak dengan imajinasi dalam kemasannya kopi ini. Kopi Lake’penumbuh vitalitas lelaki.
Di Madura, di empat kabupaten di wilayah Madura, kopi hasil kreativitas UMKM di Pamekasan cukup bertebaran. Cukup merata pasarnya. Di beberapa minimarket bahkan menjualnya. Artinya, kopi ini cukup ada peminatnya. Kemasannya juga unik, dari potongan bambu berdiameter 8 sentimeter. Kopi dipackaging dalam kemasan kedap lebih dahulu, baru kemudian dicemplungkan dalam potongan kemasan bambu. Inspiratif dan kreatif. Cobalah biar tahu sensasinya. Salam lelaki. (idi)