Operasi Penis: Biar Si Otong Bisa Sombong
Meski tak ada hubungan langsung antara besarnya ukuran penis dengan kepuasan hubungan seksual suami-istri, namun banyak pria yang minder dengan ukuran penis yang dianggapnya kecil. Rasa minder itulah yang itu justru mempengaruhi kualitas hubungan seksual.
Menurut dr. Agus Santoso SpBP dari Rumah Sakit Bedah Surabaya, sebenarnya ada dua penyebab mengapa penis seseorang berukuran kecil. Penyebab pertama, bisa jadi karena memang bawaan sejak lahir ukuran penisnya kecil. Dan yang kedua, karena faktor kegemukkan. Pada kasus kegemukkan, penis menjadi terlihat kecil karena sebenarnya tertutup lemak di sekitar perut.
“Karena tertutup lemak itu kemudian penis menjadi terlihat kecil. Padahal sebenarnya tidak,” ujar Agus.
Namun, jika Anda merasa dengan memperbesar penis bisa menghilangkan rasa minder dan memperbaiki hubungan seksual suami-istri, tak salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter bedah plastik untuk dilakukan pembesaran penis (enlargement penile).
Dalam dunia bedah plastik, setidaknya ada dua pilihan untuk memperbesar penis yaitu memperpanjang penis atau memperbesar diameter penis. Atau, bisa juga dilakukan dua-duanya.
Untuk memperpanjang penis, dokter bedah plastik biasanya membedah liganmentum suspensorium penis. Ligamentum ini adalah jaringan yang berfungsi untuk menggantung penis agar letaknya tetap di tengah. Jadi saat kita ereksi, kita melihat penis kita tegang mengeras di tengah. Namun sebenarnya, di belakangnya itu masih ada lagi jaringan penis yang panjang sekitar 2-3cm yang tak terlihat.
“Intinya dengan mengurangi jeratan penisnya yaitu ligamenntum itu, maka batang penis di belakang yang tidak terlihat itu masih bisa dimajukan lagi beberapa centimeter lagi ke depan,” ujar Agus.
Sedangkan untuk memperbesar diameter penis, dokter bedah plastik biasanya gunakan metode extra facia. Secara sederhana metode extra facia adalah menambahkan lemak di selongsong penis. Nah, lemak ini bisa diambilkan dari pantat atau perut.
“Pembesaran penis untuk orang gemuk biasanya dengan cara perutnya dikecilkan dengan diambil lemaknya. Kemudian ligamentum dibedah untuk menambah panjang penis. Kemudian, dari lemak perut tadi, dimasukkan ke sekeliling kulit penis. Ini biasanya juga disebut sebagai fat transfer pada penis,” terang Agus.
Selain fat transfer, Agus juga mempunyai teknik lain yaitu dengan cara menambah ketebalan selongsong penis. Caranya facia asli penis dibedah kemudian diperlebar lalu ditutup dari facia dari bagian tubuh kita yang lain.
“Untuk lebih mudahnya, bayangkan saja kita ingin tampak gemuk. Maka yang bisa kita lakukan adalah dengan menambah lapisan baju kita hingga terlihat gemuk,” terang Agus.
Bahaya Non Medis
Selain dilakukan oleh tenaga medis, teknik pembesaran penis biasanya juga ditawarkan oleh orang di luar nonmedis. Namun jangan keburu nafsu dengan tawarannya. Pertimbangkan masak-masak efek samping pembesaran penis oleh tenaga nonmedis. Karena biasanya pembesaran penis yang dilakukan oleh tenaga non medis, paling banyak dilakukan dengan cara menyuntikkan filler silicon.
“Bahayanya 5-10 tahun yang akan datang silikon atau campuran silikon yang dimasukkan dalam tubuh akan berubah menjadi sel kanker. Dan untuk melakukan rekontruksi sulit karena jaringan pada penisnya sudah berubah menjadi sel kanker. Kulit menjadi keras, tak bisa ereksi,” papar Agus.
Selain suntik silicon, tenaga non medis biasanya juga menawarkan teknik pembesaran penis dengan cara otot penis diregangkan. Metode ini pun menurut Agus secara teoritis memang bisa dilakukan. Namun hasilnya dianggap tak maksimal.
“Otot kita bisa memanjang, tapi maksimalnya hanya segitu. Tidak bisa lebih panjang lagi, ujar bapak dengan lima putri ini.
Selain suntik silicon dan peregangan, metode vacum juga banyak ditawarkan oleh tenaga non medis. Namun menurut Agus, lagi-lagi cara ini juga dianggap tak efektif karena hanya menyebabkan pembengkakan pembuluh darah.
“Pembengkakan pembuluh darahnya kalau sudah sudah sembuh, maka ukuran akan kembali ke ukuran normal lagi,” ujarnya.
Jeli pilih dokter
Jika Anda yakin dan mantap pembesaran adalah jalan satu-satunya untuk menghilangkan perasaan minder, langkah berikutnya adalah memilih dokter yang akan menangani Anda. Karena tak semua dokter spesialis bedah plastik “fasih” jalani enlargement penile.
“Meski sama-sama dokter bedah plastik, namun ada dokter bedah plastik yang tak berminat dalami enlargement penile ini,” terang Agus.
Dengan memilih dokter yang tepat maka sebenarnya Anda sudah mengurangi resiko. Karena setiap pembedahan sekecil apa pun, pasti mempunyai resiko. Tak terkecuali pada operasi pembesaran penis. Kata Agus, dalam operasi pembesaran penis ini resiko paling kecil adalah terjadinya pendarahan.
Selain itu, jika dokter tak cermat memotong ligamentum hingga kebablasan atau terpotong semua, maka ereksinya tidak bisa lagi berdiri tegak namun ke bawah karena penyangganya hilang.
“Jadi kalau mau penetrasi harus dipegang, karena penis tak bisa berdiri tegak,” terang Agus.
Selain itu resiko syaraf terpotong juga bisa terjadi. Namun kasus ini jarang terjadi. Seandainya sampai terjadi kalau sampai syaraf terpotong maka yang terjadi adalah pada saat ejakulasi tidak merasakan.
“Tahu-tahu sudah keluar begitu saja,” pungkas Agus. (amr)