Biang Kemacetan Arus Balik Kendaraan Berhenti di Bahu Jalan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, puncak arus balik telah terjadi sejak Kamis 5 Mei 2022. Namun, baru sekitar 40 persen kendaraan yang kembali ke Jabodetabek. Sisanya, 60 persen diprediksi mulai bergerak pada Sabtu malam.
"Puncak mudik sebenarnya mulai terjadi pada Kamis ditandai dengan Korlantas memajukan one way, namun melihat data semalam 60 persen belum balik," ucap Budi kepada media, dikutip Minggu 8 Mei 2022.
Menurut Budi, pemudik yang belum kembali ke Jabodetabek cukup banyak. Ia mengimbau pemudik kembali setelah 8 Mei 2022 agar tak terjadi kepadatan lalu lintas.
"Hari ini adalah puncak, akhir dari masa libur. Jumlah (pemudik yang belum kembali) sangat besar, mengkhawatirkan," tutur Budi.
Untuk mengantisipasi lonjakan arus balik, pemerintah telah mengizinkan anak sekolah belajar daring sampai 12 Mei 2022. Selain itu, pemerintah juga mengimbau perusahaan memberikan cuti tambahan kepada karyawan.
"Kami sepakat meng-campaign anjuran presiden untuk (kembali dari) mudik setelah 8 Mei 2022," katanya.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat baru 815 ribu kendaraan yang kembali ke Jabodetabek pada Sabtu 7 Mei 2022. Manajemen memprediksi 269.444 kendaraan kembali ke Jabodetabek hari ini.
Secara total, perusahaan mengatakan terdapat 2 juta kendaraan yang meninggalkan Jabodetabek pada 22 April-2 Mei 2022. Namun, 60 persen atau 1,2 juta kendaraan belum kembali ke Jabodetabek hingga Sabtu 7 Mei 2022.
Arus balik masih diwarnai kemacetan. Polisi membeberkan biang kerok kemacetan saat arus balik. Salah satunya banyak pengendara yang berhenti di bahu jalan.
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Pol Aan Suhanan, meminta sesama pengendara saling toleransi. Menurutnya, masih banyak pemudik yang memaksa masuk ke rest area yang sudah sesak pengunjung. Karena penuhnya rest area, pemudik akhirnya memilih parkir di bahu jalan. Kondisi ini makin memperparah lalu lintas.
"Para pemudik diharapkan tetap bersabar, karena secara psikologis ini sudah lelah. Kemudian kedua, toleransi sesama pengemudi lain, karena evaluasi kita titik-titik krusial, titik-titik keterlambatan kepadatan ada di rest area," kata Aan dikutip Korlantas Polri.
"Artinya, para pemudik memaksa masuk ke rest area, kemudian kalau tidak masuk, berhenti di bahu jalan. Ini akan berakibat kecamatan arus lalu lintas di belakangnya," katanya.
Aan mengimbau pemudik yang ingin beristirahat agar keluar dari tol jika rest area tutup. "Kalau memang ngantuk sekali, rest area-nya sudah tutup, bisa keluar dari tol terdekat," ucap Aan.