Biadab, Bapak Perkosa Anak hingga Meninggal
Sungguh keji yang dilakukan seorang warga Kabupaten Buru Selatan, Maluku. Ia memperkosa dua anaknya dan mengakibatkan salah satu anaknya yang berusia lima tahun, meninggal. Pelaku bahkan kini kabur dari tahanan polsek setempat.
Kronologi Peristiwa
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Rum Ohoirat menuturkan, kasus tersebut terjadi pada Januari 2022.Polsek Namrole telah menerima laporan pada 22 Januari 2022.
Dalam laporan, pelaku disebut memerkosa dua anaknya yang berusia 7 dan 5 tahun.
Usai menerima laporan, anggota Polsek Namrole langsung menangkap bapak dari dua korban itu. "Pelaku diamankan pada Sabtu, 22 Januari 2022 pukul 16.45 WIT," katanya dikutip dari detik.com, Rabu 9 Februari 2022.
Kabur dari Tahanan
Setelah ditangkap, pelaku sempat diperiksa oleh anggota Polsek Namrole. Namun, pada tengah malam, pelaku kabur dari Mapolsek Namrole. "Jadi langsung ditangkap, beberapa jam di polsek. Terlapor melarikan diri pada hari Minggu tanggal 23 Januari 2022, sekitar pukul 01.45 WIT," lanjutnya.
Hingga kini, anggota Polsek Namrole masih mencari keberadaan ayah yang diduga memperkosa dua anak kandungnya tersebut.
Sementara anggota yang bertugas malam itu, sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polres, terkait dengan dugaan kelalaian.
Korban Meninggal
Sementara, anak pelaku yang juga korban perilaku bejatnya, meninggal setelah 22 hari dirawat di rumah sakit.
Ketua Pengurus LBH Keadilan Abdul Hamim Jauzie kepada wartawan, mendapatkan informasi dari Gerak Bersama Perempuan Maluku, terkait kondisi korban yang sakit pada minggu kedua Januari 2022.
Korban yang berusia lima tahun itu, kemudian dirujuk untuk dibawa ke rumah sakit, setelah mendapat perawatan dari mantri setempat. Namun, saat itu rujukan dari mantri ditolak bapaknya alias pelaku.
Hingga akhirnya, baru pada 18 Januari 2022, korban akhirnya dibawa ke RSUD Namrole oleh bapaknya dengan keluhan diare. Sedangkan, hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh rongga mulut korban penuh jamur.
"Dan terdapat robekan hebat di vagina dan anus korban. Tak berhenti di situ, korban juga didiagnosis gizi buruk dan anemia," tutur Abdul Hamim Jauzie.
Abdul Hamim Jauzie melanjutkan kondisi kesehatan korban naik-turun. Pada 28 Januari, kesadaran korban melemah dan pada 31 Januari, kesadaran korban membaik kembali.
Namun, pada 6 Februari 2022, korban kembali melemah. Hingga pada Selasa, 8 Februari 2022, korban mengembuskan napas terakhir setelah 22 hari terbaring di RSUD Namrole, Buru Selatan, Provinsi Maluku.
Advertisement